TRANSFORMASINEWS, PALEMBANG. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) wilayah III Sumatera kembali melakukan uji coba terhadap duplikasi Musi II.
Uji coba ketiga yang dilakukan BBJN III melalui Satuan Kerja (Satker) Jalan Metrpolis Palembang ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan getaran dari hammer atau kabel gantung yang menjadi penahan jembatan.
Kepada wartawan, kepala Satker non vertikal jalan dan jembatan metropolis Aidil Fitri mengatakan, hari ini, Kamis (9/4), duplikasi jembatan Musi II kembali diuji untuk memenuhi standar pengerjaan jembatan yang ditetapkan Direktorat Jendral (Dirjen) Pekerjaan Umum (PU).
Untuk pengujiannya, BBJN menunjuk pihak ketiga bernama PT Instruktur Pintar, yang berpengalaman melakukan uji kelayakan suatu bangunan.
“Sesuai standar, kita memang harus melakukan tahapan pengujian jembatan yang sudah selesai dibangun pada 2014 lalu,” ujarnya.
Dalam tahapan pengujiannya, pihak pihak instruktur pintar menangkap getaran jembatan dengan menggunakan alat Alat Bridge Diagnostic inc.
Getaran yang ditangkap tersbut, dihasilkan oleh getaran kendaraan dengan muatan sebesar 30 ton, yang akan melewati balok kayu. Sehingga, ayunan jembatan secara vertikal
horizontal atau lateral terjadi.
“Sesuai standar, maksmum getaran jembatan 4 mili, yang dihasilkan oleh getaran secara lateral, dan uji cobanya kita lakukan sesuai dengan panjang bentang,” jelasnya.
Aidil juga mengatakan, setelah uji coba Dinamik dan Statik ini, uji coba selanjutnya akan dilakukan uji kelayakan fungsi jembatan. Setelah uji coba kelayakan untuk mengaudit keselamatan, barulah akan dilakukan peresmian, dan dapat dibuka untuk umum
“Jadi, tinggal satu kali lagi uji coba untuk mengetahui kekauatan untuk keselamatan pengguna. Barulah jembatan dapat kita buka dan diresmikan,” tandasnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi teknis pengujian yang dilakukan PT Instruktur Pintar. Pihak ketiga yang sudahh berpengalaman dalam melakukan uji coba konstruksi bangunan ini enggan menjawab. Mereka hanya mengatakan jika pengujian ini masih akan dievaluasi dan belum ada hasilnya.
“Pengujian ini masih harus dievaluasi. Jadi hasilnya belum ada,” singkat pria yang enggan menyebutkan namanya tersebut.
SUMBER:[RMOL/AR]