Kontraktor Tol Kayuagung-Palembang ‘Angkat Tangan’ Tak Akan Selesai Sebelum Asian Games 2018

Kontraktor Tol Kayuagung-Palembang 'Angkat Tangan' Tak Akan Selesai Sebelum Asian Games 2018
TIMBUNAN — PT Prima Indojaya Mandiri (PIM) saat melakukan pekerjaan penimbunan tanah merah untuk infrastruktur Jalan Tol Kayuagung-Jakabaring Palembang. Dok.Foto:Sripoku.com/Mat Bodok
TRANSFORMASINEWS.COM, KAYUAGUNG- Pupus sudah harapan semua pihak untuk bisa menikmati akses Jalan Tol Kapal Betung (Kayuagung-Palembang-Betung) pada saat perhelatan Asian Games di Palembang November 2018 mendatang.

Megaproyek ini dipastikan tak akan selesai sebelum Asian Games.

Pasalnya, perusahaan pekerjaan proyek jalan tol mengeluhkan cuaca yang kurang bersahabat, Rabu (8/3/2017).

Ancaman tak selesainya tol sebelum even akbar Negara Asian itupun diakui masing-masing kontraktor yang mendapat jatah membangun proyek. Setidaknya, ada 4 perusahaan besar dan kecil yang dilibatkan pada pembangunan infrastruktur kontruksi Jalan Tol Kapal Betung.

Khusus Tol Kayuagung-Palembang, panjangnya 33,50 Kilometer (KM). Ada 4 perusahaan yang mengerjakan fisik tol di lapangan, yakni PT Prima Indojaya Mandiri (PIM), PT Chungma E & C, PT Yasa Patria Perkasa dan PT Waskita.

Selain Waskita, ketiga perusahaan mengaku pesimis terwujud jika tol harus selesai sebelum Asian Games.

Namun, apa yang dihendaki perusahaan tadi, miris dengan keadaan sekarang ini, turun hujan. Bahkan, sudah tiga pekan perusahaan tidak bekerja sama sekali dalam penimbunan akses jalan.

Site Area Manager PT Prima Indojaya Mandiri (PIM), Hendra Oktavera melalui Kepala Humas PT PIM, Hardy mengatakan, PT PIM mendapat jatah mengerjakan tol dari titik nol KM dari Desa Celikah Kayuagung hingga Desa Arisan Buntal Kayuagung sepanjang 4,5 KM.

Mengenai pelaksaan, bagaimana progresnya? cukup mengejutkan karena realisasinya belum mencapai 1 persen.

“Baru nol koma sekian persen, inipun masih tahap penimbunan. Jika cuaca panas tanpa hujan, membangun tol sepanjang 4,5 KM butuh waktu sekitar 2 tahun. Kami telah bekerja menimbun sejak Agustus 2016 lalu,” ucap Hardy seraya menyebutkan kendala pekerjaan jalan ini terkendala cuaca.

Demikian, pengawas Lapangan PT Chungma E & C, Purnomo juga pesimis meskipun pekerjaan masih tahap pekerjaan menuju akses jalan tol.

“Hingga saat ini progres pembangunan jalan yang dikerjakan pihaknya bahkan masih nol persen.

“Kami sekarang masih membangun jalan akses menuju proyek jalan tol. Jalan akses ini panjangnya 850 meter dan baru selesai ditimbun 700 meter,” tutur Purnomo yang juga mengakui keterlambatan pekerjaan ini disebabkan cuaca yang diguyur hujan.

Mengenai jarak pekerkaan PT Chungma E & C juga mendapat porsi membangun jalan tol sepanjang 4,5 KM dari Desa Arisan Buntal Kayuagung hingga Desa Rawang Besar SP Padang. Untuk alat yang digunakan di lapangan hanya menggunakan alat manual, seperti dum truk dan alat berat lainnya. “Di lapangan ini hanya terkendala cuaca dan apabila dipaksakan hasilnya juga tidak bagus,” ucapnya.

Senasib juga dialami PT Yasa Patria Perkasa yang juga sama sekali belum memulai mengerjakan jalan tol, karena masih membuat jalan akses. Pekerjaan terpaksa ditunda karena terus diguyur hujan.

Genaral Superintendent Hendra Triono melalui Main Contractor Reza mengaku, pihaknya sekarang juga masih membangun jalan akses menuju proyel jalan tol. Panjang jalan akses ini mencapai 700 meter dan baru terealisasi 2 persen saja.

“Kami juga nantinya membangun jalan tol sepanjang 4,5 meter. Tapi jalan tolnya belum kami mulai karena masih membuat jalan akses,” ungkap Reza seraya tidak bisa memprediksi kapan selesainya. Mengingat cuaca buruk dan pekerjaan bisa buruk kalau dipaksakan.

Sumber: Tribunsumsel (Mat Bodok/ SP)

Posted by: Admin Transformasinews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.