Pemerintah Kebut Trans Sumatera Demi Asian Games

Pemerintah Kebut Trans Sumatera Demi Asian Games
  Kondisi pengerjaan jalan tol Palembang-Indralaya. Foto diambil beberapa waktu lalu.foto:SRIPOKU.COM/BERI SUPRIADI
TRANSFORMASINEWS, JAKARTA — Pengerjaan Tol Trans Sumatera dikebut. Pemerintah menargetkan beberapa titik di Tol Trans Sumatera rampung pada 2018.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, hal ini dilakukan untuk mkung perhelatan Asian Games yang akan digelar di Palembang, Sumatera Selatan.

“Memang Tol Trans Sumatera kita keroyok di selatan, tapi ada prioritasnya. Selatan ini kan karena mau ada Asian Games,” ujar Basuki usai penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Beberapa titik yang diprioritaskan di Sumatera, kata Basuki, yakni di Medan, Pekanbaru, dan Palembang. Dengan strategi tersebut, Basuki berharap pembangunan Tol Trans Sumatera bisa cepat tersambung.

Adapun pada PPJT kali ini, dua di antaranya adalah Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,93 kilometer jalan utama dan 14,5 kilometer jalan akses, Palembang-Indralaya sepanjang 21,93 kilometer jalan utama dan 2,55 kilometer jalan akses. Kedua ruas jalan ini ditargetkan rampung pada 2018.

Hingga saat ini, pembebasan lahan Palembang-Indralaya yang sudah terbayar 7 kilometer. Sementara Bakauheni-Terbanggi Besar lahan yang sudah siap dibayarkan 8.5 kilometer. Basuki mengatakan, sisa lahan yang belum dibebaskan tidak menjadi menghambat pembangunan. Pasalnya, jalan ini masuk dalam prioritas.

“Karena ini penugasan, jadi sambil pembebasan lahan, sambil mengerjakan. Termasuk Bakauheni-Terbanggi Besar walaupun lahan yang bebas masih kecil, tapi pen lock-nya sudah selesai,” kata Basuki.
Untuk pembangunannya diterapkan skema penugasan kepada PT Hutama Karya. Penugasan ini berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera.

Skema ini diberlakukan untuk ruas-ruas jalan tol yang layak secara ekonomi namun tidak layak secara finansial dan secara pendanaan pemerintah memiliki keterbatasan. Dengan skema penugasan untuk tol Bakauheni-Terbanggi Besar ini, ada bagian ekuitas yang harus dipenuhi PT Hutama Karya senilai Rp 8,7 triliun, sementara pinjaman perbankannya senilai Rp 8,07 triliun.

Sementara untuk pembangunan Jalan Tol Palembang-Indralaya, PT Hutama Karya harus memenuhi bagian ekuitas sebesar Rp 2,31 triliun. Sumber dana lainnya berasal dari pinjaman perbankan senilai Rp 990,3 miliar.

Editor: Soegeng Haryadi
Sumber: Kompas.com/Sripoku
Posted by: Amrizal Aroni

Leave a Reply

Your email address will not be published.