WARGA MINTA TINJAU ULANG PROGRAM CETAK SAWAH 2300 HEKTARE DI PALI

TINJAU_LOKASITRANSFORMASINEWS.COM, PALI. Pekerjaan cetak lahan sawah baru di Desa Pengabuan Kecamatan Abab seluas 1850 hektare dan di Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara seluas 450 hektare yang merupakan program pemerintah pusat diprotes warga setempat.

Pekerjaan cetak sawah baru yang sudah mencapai sekitar 300 hektare tersebut dinilai warga terlalu memaksakan diri, bahkan ada warga yang mengaku pernah diintimidasi.

“Kami bukan menghalangi program pemerintah,namun kami keberatan kalau lahan yang masih ada tanaman padi langsung main gusur,dan pelaksana itu memaksa dengan alasan pekerjaan itu harus dilaksanakan,” ujar salah satu warga setempat.

Diakui Anto, Kepala Desa Pengabuan, bahwa ada beberapa warga mendatangi kantor Dewan kemarin, dan dirinya selaku pemerintah desa juga Camat Abab ikut menengahi masalah tersebut.

“Ada 43 orang warga Desa Pengabuan kemarin mendatangi kantor DPRD,mereka mengadukan masalah pekerjaan pencetakan sawah baru yang dinilai terlalu memaksakan dan ada intimidasi. mereka juga meminta program itu ditinjau ulang,bukan minta dihentikan,” ujar Anto Kepala Desa Pengabuan

Kedatangan masyarakat,lanjut Anto  diterima Komisi III DPRD PALI dan langsung mengadakan musyawarah di ruang rapat Dewan.

“Dalam musyawarah itu,tidak ada keputusan penghentian pekerjaan tersebut.Tapi bagi warga yang keberatan lahanya untuk dibuka,pemerintah tidak akan memaksa.Namun apabila dikemudian hari lahan sawah berhasil,maka si masyarakat yang tidak bersedia lahanya dibuka jangan menyesal dan jangan cari masalah,” tandasnya.

Anto meyakinkan bahwa program pemerintah tersebut prospeknya sangat bagus,dimana biasanya warga menanam padi hanya bisa dilakukan satu tahun sekali,namun dengan dibukanya lahan sawah baru termasuk jaringan pendukung modern,nantinya petani padi bisa panen minimal dua kali dalam setahun.

“Kita harus berpikir manfaatnya kedepan.Pemerintah membukakan lahan secara gratis dan dikembalikan kepada masyarakat sekitar,lalu diberi bibit,pupuk,insektisida,pestisida dan peralatan canggih secara gratis,kita harusnya jangan menolak dan dukung program itu,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kabupaten PALI, Torus Simbolon menegaskan, bahwa pekerjaan pencetakan sawah terus dilakukan.

“Kemarin saya ikut juga musyawarah di kantor Dewan,memang ada sekolompok warga yang ingin program itu ditinjau ulang.Tapi masalah itu sudah selesai,intinya apabila ada miskomunikasi, kita akan dimusyawarahkan. Kalau pekerjaan tetap kita lanjutkan,” ungkapnya.

Ditambahkan Torus,dalam waktu dekat ini,sawah yang sudah jadi akan segera dibagikan kepada warga.”Tinggal nunggu kondisi dilapangan.Apabila airnya masih ada,akan segera diserahkan melalui Kades kepada masyarakat untuk langsung ditanami,” tutupnya.

Sumber:Rmol[sri]

Posted by: Admin Transformasinews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.