KPK Sedikitnya Tandai Tiga Calon Menteri Bermasalah

kabinet-jokowiTRANSFORMASINEWS, JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyerahkan 43 nama-nama kandidat calon menteri pemerintahan kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dalam dokumen itu, KPK memberikan tanda ‘merah’ kepada sejumlah nama yang disinyalir bermasalah dengan hukum, utamanya tindak pidana korupsi.

Informasi yang diperoleh wartawan, ada sejumlah nama yang pernah bermasalah dan berurusan dengan KPK. Mereka rata-rata pernah dikorek keterangannya. Baik di penyelidikan atau penyidikan.

Kandidat pertama, Sri Mulyani Indrawati. Dia diduga kuat akan diplot menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Kandidat kedua, Muhaimin Iskandar yang diduga akan jadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra). Kandidat ketiga adalah Rini Soemarno yang kencang beredar akan menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Jika melihat kebelakang, nama Sri Mulyani memang tak asing bagi KPK. Mantan Menteri Keuangan itu bahkan pernah diperiksa penyidik KPK di Amerika Serikat. Dia diperiksa dalam perkara dugaan korupsi pemberian FPJP dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

Sri Mulyani selaku Ketua Komite Stabilitas Keuangan (KSSK) disebut-sebut sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas terjadinya kasus itu bersama bekas Wakil Presiden Boediono yang kala itu masih jadi Gubernur Bank Indonesia. Sri juga pernah diperiksa sebagai saksi oleh KPK dan pernah dihadirkan oleh Jaksa untuk bersaksi di persidangan terdakwa Budi Mulya.

Nama lainnya, adalah Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dia santer disebut bermasalah dalam kasus yang tenar disebut “Durian Imin”. Di kasus suap Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur (DPPID) tahun 2011 itu, Cak Imin disinyalir akan menerima uang Rp 1,5 miliar yang disimpan dalam beberapa kardus bergambar buah durian.

Cak Imin selaku Menakertrans sudah pernah di periksa di hadapan penyidik dan bahkan menjalani sumpah di Pengadilan Tipikor Jakarta. Tapi, dia membantah menerima uang dari para anak buahnya yang sudah dijerat dalam kasus itu.

Kandidat terakhir, yakni Rini Soemarno. Ketua Tim Transisi Jokowi-JK itu juga disebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Rini bahkan juga pernah diperiksa penyidik Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Rini waktu itu diperiksa Kejaksaan Tinggi terkait kasus dugaan korupsi penjualan aset pabrik guna Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

Tak cuma kasus korupsi penerbitan SKL BLBI dan penjualan aset pabrik RNI, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) itu juga pernah diperiksa oleh Panitia Kerja (Panja) Komisi I DPR terkait proses imbal dagang pesawat jet tempur Sukhoi, helikopter, dan peralatan militer Rusia. Ditengarai kuat, dalam proses imbal dagang itu telah terjadi kerugian negara. Rini yang pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Astra Internasional itu disebut oleh DPR melakukan pelanggaran UU Pertahanan dan UU APBN.

Sementara dari pihak KPK sendiri masih merahasiakan siapa-siapa saja calon menteri kabinet Jokowi yang telah diserahkan akhir pekan lalu. Termasuk, mengenai ketiga orang yang disinyalir bermasalah dengan korupsi itu.

“Yang pasti adalah Pak Jokowi (telah) memperoleh informasi awal berkaitan dengan kandidat-kandidat yang sudah ada rekam jejaknya di KPK,” singkat Jurubicara KPK Johan Busi SP yang belum lama ini juga diangkat menjadi Deputi Pencegahan KPK.

Sumber: RMOL

Leave a Reply

Your email address will not be published.