TRANSFORMASINEWS, MARTAPURA. Sejumlah mantan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten OKU Timur memadati ruang tunggu Penjabat (Pj) Bupati Richard Chahyadi Senin (11/1/2016) untuk menyampaikan tuntutan pengembalian jabatan pasca mutasi dan rotasi besar-besaran yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Sejumlah mantan pejabat tersebut menuntut agar jabatan mereka yang sebelumnya dianulir dan digantikan oleh Pejabat lainnya untuk dikembalikan ke posisi semula dengan dasar yang mereka miliki berupa surat rekomendasi dari KASN yang menyebutkan bahwa rotasi dan mutasi yang dilakukan Richard melanggar aturan karena tidak memiliki izin tertulis dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
“Sesuai dengan keputusan KASN mutasi dan rotasi yang dilakukan oleh Pj Bupati melanggar dan menyalahi aturan. Untuk itu kami meminta kepadanya untuk mengembalikan ke posisi sebelumnya. Ada bebeberapa daerah yang sama kasusnya dan mereka langsung menjalankan rekomendasi KASN. Namun entah kenapa Richard justru tidak mengindahkannya,” ujar Nursiwan Amin, dr Dora, Kori Kuntji dan sejumlah pejabat lainnya yang kecewa dengan kebijakan Richard.
Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten OKU Timur tepatnya di ruang tunggu Pj Bupati Richard Chahyadi heboh dengan mengamuknya sejumlah mantan pejabat yang sebelumnya dimutasi dan dirotasi besar-besaran oleh Pj Bupati OKU Timur Senin (11/1/2016).
Dari pengamatan sejumlah mantan pejabat diantaranya dr Dora yang sebumnya menjabat sebagai direktur RSUD Gumawang, Kori Kuntji yang sebelumnya menjabat sebagai Kadishub, Nursiwan Amin yang sebelumnya menjabat kepala Bapedalda dan sejumlah pejabat lainnya mengamuk dan memaki-maki sejumlah staff yang meminta mereka untuk bersabar karena belum bisa menemui pj Bupati Richard Chahyadi.
“Kami sudah menunggu beberapa jam disini. tapi tidak mau ditemui. Menteri saja mau menemui kami. kenapa hanya sekelas Pj Bupati susah sekali menemuinya, ” kata dokter Dora dan Sukarta dalam aksi tersebut.
Emosi sejumlah mantan pejabat tersebut kembali memuncak karena sejumlah staff dan anggota Pol PP berusaha menghalangi mereka yang sudah mengamuk dan berteriak teriak di ruang tunggu bupati.
Bahkan dokter Dora sempat menghempaskan asbak dan mengajak sejumlah pegawai untuk berkelahi. Selain itu, sejumlah pejabat tersebut juga sempat menendang dan memaki-maki pegawai yang ada hingga akhirnya pihak kepolisian tiba dan memediasi.
Belum diketahui awal keributan mantan pejabat tersebut, namun berdasarkan kabar, keributan terjadi karena sejumlah mantan pejabat tersebut memaksa masuk ruang bupati namun dihalangi-halangi oleh sejumlah staff sehingga terjadilah keributan yang berujung saling lapor kepada pihak kepolisian.
“Kalian jangan mau diadu domba. Richard itu bukan orang OKU Timur namun kalian disuruh untuk menghalangi kami. Kalian jangan mau diadu domba,” kata sejumlah mantan pejabat kepada sejumlah staff yang ada.
Laporan:Evan Hendra
Sumber:Sripoku/Tribunsumsel
Editor: Yohanes Iswahyudi/AR
Posted by: Amrizal Aroni