Cara Merawat Mobil Terpapar Abu Vulkanik

TransformasiNews,Jakarta – Pengamat Otomotif Suhari Sargo mengatakan untuk melindungi kendaraan dari kerusakan akibat terkena abu vulkanik letusan Gunung Kelud, pemilik mobil perlu melakukan servis kepada kendaraan termasuk pemeriksaan komponen-komponen. Ia mengatakan kewaspadaan perlu dilakukan terutama kepada kendaraan yang tetap dijalankan selama masa paparan abu vulkanik terjadi.

“Ada tiga tingkat kemungkinan kerusakan, yang didiamkan di garasi tertutup, yang diletakkan di tempat terbuka tanpa digunakan, dan yang digunakan terus menerus selama masa paparan abu,” kata Suhari ketika dihubungi 17 Februari 2014. Ia mengatakan terhadap seluruh mobil ataupun motor yang terkena debu, servis kendaraaan perlu dilakukan segera.

Ia mengatakan dari letusan Gunung Kelud, tiga jenis material yang dapat merusak antara lain batuan kerikil, pasir, dan juga debu vulkanik halus. Material kerikil dapat menyebabkan kerusakan kendaraan di bagian luar. “Batuan kerikil dapat mengakibatkan kendaraan penyok-penyok,” kata Suhari.

Sedangkan, untuk material pasir dan debu, kata Suhari, dapat mengakibatkan gangguan kerusakan di dalam komponen mesin maupun interior kabin kendaraan. Ia mengatakan kandungan belerang dalam debu vulkanik dapat juga merusak cat kendaraan. Namun tingkat kerusakan tergantung dengan ketebalan paparan debu itu sendiri. Tindakan awal yang bisa dilakukan pemilik kendaraan usai terpapar material vulkanik adalah mencuci bersih fisik luar kendaraan.

Untuk kendaraan yang disimpan dalam ruangan atau garasi tertutup, kendaraan bisa dibersihkan atau hanya di cuci bagian luarnya saja, juga dengan pembersihan area interior jika terkena abu vulkanik.

Menurutnya dengan diletakkan di area tertutup paparan abu tidak akan terlalu banyak merusak kendaraan. Namun servis kepada mesin maupun penggantian oli tetap harus dilakukan untuk meminimalisir efek kerusakan. “Kalau ditutup saja, kecil pengaruh kerusakannya, kalau di tempat terbuka atau digunakan, bahaya abu masuk kedalam komponen-konponen,” kata dia.

Kedua, menurut Suhari kendaraan yang diletakan di tempat terbuka akan terpapar lebih banyak abu vukanik daripada kendaraan yang diletakkan di tempat tertutup. Pembersihan eksterior dan interior dapat dilakukan sebelum melakukan servis terhadap mesin, namun servis kendaraan dan penggantian oli harus dilakukan untuk mencegah kemungkinan kerusakan akibat gesekan material abu vulkanik di dalam mesin kedaraan. “Debu yang masuk ke ruang penumpang bisa berpengaruh pada sistem elektronik terutama pada kabel-kabel halus dalam kabin kendaraan.”

Ketiga, Suhari mengatakan kendaraan yang tetap digunakan selama masa paparan memiliki kemungkinan kerusakan lebih besar. Pasalnya selama paparan terjadi, pasir dan debu vulkanik akan dapat masuk ke dalam rongga-rongga mesin. “Untuk yang seperti ini harus segera di bawa ke bengkel, untuk pembersihan komponen juga mengatasi gangguan-gangguan pada cat.”

Gesekan pasir dalam komponen mesin dapat menciptakan goresan-goresan yang mengakibatkan kerusakan jangka panjang pada komponen kendaraan. Suhari mengatakan debu halus yang masuk kedalam mesin pendingin ruangan kendaraan juga dapat merusak kompresor AC tersebut. Untuk menanganinya Suhari menyarankan setiap kendaraan untuk dilakukan pemeriksaan dan proses servis di bengkel-bengkel resmi.(Tempo.co)

Leave a Reply

Your email address will not be published.