BPK Curigai Serapan Anggaran Tinggi di Akhir Tahun

28494_620
Ketua Badan Anggaran DPR RI Harry Azhar Aziz . dok TEMPO/Adri Irianto

TRANSFORMASINEWS,  JAKARTA. – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis mengatakan penyerapan anggaran pemerintah yang selalu tinggi pada akhir tahun patut dicurigai. “Proyek dan anggarannya banyak, tapi waktu penyerapannya singkat. Kami khawatir dengan kualitasnya,” kata Harry di kantornya, Senin, 15 Desember 2014.

Untuk itu, BPK akan lebih memperhatikan pemeriksaan pada laporan keuangan akhir tahun. “Kami akan periksa efisiensinya, ada hubungannya dengan kemakmuran rakyat atau tidak,” tutur Harry.

Menurut Harry, selama ini, penyerapan pemerintah pada kuartal I dan II biasanya sangat rendah, kemudian diikuti dengan penumpukan pada kuartal III dan IV. Pada kuartal I, penyerapan anggaran hanya 6 persen. Kemudian, pada kuartal II, meningkat tipis menjadi 16 persen.

Selanjutnya, kata Harry, penyerapan anggaran pada kuartal III naik hingga 40-50 persen. Lalu, pada kuartal IV atau akhir tahun, 50 persen anggaran langsung terserap. “Ini rentan terjadi penyimpangan dan penyelewengan untuk membuat acara-acara yang biasanya ramai jelang dan pada akhir tahun.”

Harry menjelaskan belanja yang sifatnya rutin dan terikat, seperti belanja pegawai dan barang, jumlahnya relatif sama pada seluruh kuartal. Namun jumlah belanja modal tak menentu pada setiap kuartal. “Ini yang selalu jadi pertanyaan, apakah belanja modal ada masalah?” kata Harry.

Hal ini, kata dia, sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Salah satu yang menjadi perhatian keduanya, kata Harry, adalah peraturan tentang pelelangan barang. “Selama ini dianggap memakan waktu yang sangat lama,” ujarnya.

Harry kemudian menceritakan salah satu pengalamannya saat berkunjung ke daerah. Menurut dia, ada satu daerah yang baru mendapat dana Rp 200 miliar pada Desember sehingga si kepala daerah tak berani menindaklanjutinya. “Dana yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat akhirnya jadi sisa anggaran.”

Sumber: TEMPO.CO

Leave a Reply

Your email address will not be published.