Bupati Empat Lawang HBA dan Istri Tersangka

TRANSFORMASINEWS, JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya resmi menetapkan Bupati Empat Lawang H Budi Antoni Aljufri (HBA) sebagai tersangka. Dia diduga menyuap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar terkait perkara sengketa pilkada Empat Lawang 2013. “Dari hasil pengembangan vonis Akil, penyidik telah menemukan dua alat bukti permulaan yang cukup dan menetapkan BAA (HBA,red) selaku Kepala Daerah Empat Lawang sebagai tersangka,” kata Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi, dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (02/7).

Dia disinyalir memberi suap senilai Rp 10 miliar dan USD 500 ribu kepada Akil, untuk mengagalkan keputusan KPU Empat Lawang yang memenangkan pasangan Joncik Muhammad – Ali Halimi. Setelah melakukan penghitungan ulang, majelis hakim MK pada tanggal 31 Juli 2013, akhirnya menetapkan Budi Antoni yang berpasangan dengan Syahril Hanafiah sebagai peraih suara terbanyak.

Lembaga antirasuah itu juga menyematkan status tersangka kepada istri HBA, Suzana Budi Antoni (SBA). Pasangan suami istri ini diduga memberikan keterangan palsu saat menjadi saksi dalam persidangan Akil Mochtar. “BAA (HBA) dan SBA diduga melanggar Pasal 6 ayat 1 huruf a UU Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah menjadi UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP,” pungkasnya.

Berdasarkan vonis untuk Akil, masih ada sejumlah kasus dugaan suap sengketa pilkada yang belum digarap KPK. Setelah Empat Lawang, lembaga antirasuah disinyalir akan menggarap kasus suap sengketa pilkada Buton dan Jawa Timur. Sementara pekan lalu KPK sudah menetapkan Bupati Kepulauan Morotai, Maluku Utara, Rusli Sibua dalam kasus serupa. Dia juga diduga menyuap Akil untuk mempengaruhi putusan sengketa pilkada di MK.

Belum Dapat Informasi
Sementara itu, terkait penetapan HBA dan istri sebagai tersangka oleh KPK, belum diketahui pihak Pemkab Empat Lawang. Bahkan, Kabag Humas dan Protokol Setda Empat Lawang Leo Efriansyah, membantah keras penetapan HBA dan istri sebagai tersangka.
Sebab, Leo mengaku sampai sekarang belum mendapat informasi tersebut. “Ya, memang belum mendapatkan informasi tersebut. Sebab, kalau memang ada, tentu dirinya mengetahui,” jelasnya saat dibincangi di ruang kerjanya, Kamis (02/7).
Jika informasi itu benar? Dia mengatakan pastinya Bupati Empat Lawang HBA siap untuk mengikuti ketentuan hukum yang berlaku. Mengingat Bupati sebagai warga negara yang baik, dan tentunya patuh terhadap hukum. “Tentunya Bupati HBA akan mengikuti sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Dikarenakan Bupati sebagai warga negara yang baik, tentunya akan patuj dan taat terhadap hukum,” kata Leo.
Mengenai langkah yang akan diambil, lanjut Leo, dirinya tidak ingin berkomentar mengenai hal itu, karena informasi tersebut belum tentu benar. “Ini kan baru isu, yang pastinya belum tentu kebenarannya,” tutupnya.
Disisi lain, walaupun adanya isu Bupati HBA ditetapkan jadi tersangka, kondisi dilingkungan Pemkab Empat Lawang masih seperti biasanya, dan tidak ada perubahan sama sekali. Karena para Pegawai Negeri Sipil (PNS) bekerja seperti biasanya. “Kami bekerja seperti biasa, karena mengingat sebagai pengabdi negara harus menjalankan tugas dan amanah,” ucap salah satu PNS yang enggan menyebutkan namanya.
Ketika ditanya mengenai Bupati HBA ditetapkan menjadi tersangka? Dia tidak mengetahui hal itu dan tidak mau berkomentar banyak. “Ya tidak ingin berkomentar banyak, karena tidak tahu. Andai kata itu benar, dia mengucapkan turut prihatin dan harus banyak bersabar. Namun dia berharap semoga saja informasi itu tidak benar,” harapnya.

Data dan Fakta:

#Rabu (02/10/2013): KPK melakukan operasi tangkap tangan Akil Mochtar. Dalam pengembangannya diduga ada suap Pilkada, salah satunya diduga dari HBA.
#Jumat (01/11/2013): HBA diperiksa KPK terkait dugaan suap Pilkada Empat Lawang kepada Akil Mochtar.
#Rabu (11/12/2013): KPK cegah HBA dan istri untuk bepergian keluar negeri selama enam bulan.
#Selasa (04/2/2014): HBA kembali diperiksa KPK dan saat itu membantah dirinya menyuap Akil Mochtar.
#Kamis (21/8/2014): HBA dan istri kembali dimintai keterangan oleh KPK terkait dugaan suap tersebut.
#Selasa (29/10/2014): KPK melakukan penggeledahan di Kantor Bupati, dan Rumah Dinas Bupati Empat Lawang, dan menyita beberapa dokumen yang diduga berhubungan kasusnya.

SUMMBER: dil/bni/jpnn/Palpos/Ar

Leave a Reply

Your email address will not be published.