TRANSFORMASINEWS.COM, PALEMBANG. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang selalu tak mencapai target dari tahun ke tahun menjadi sorotan DPRD Sumsel.
Dalam rapat paripurna dengan agenda pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Sumsel, sejumlah fraksi menyoroti persoalan pajak yang kerap tak mencapai target.
Seperti yang dikemukakan Fraksi PKB, melalui juru bicaranya, Nanto.
Fraksi PKB, menilai PAD secara signifikan tidak mencapai target terjadi pada empat jenis pajak. Yaitu pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar bermotor dan pajak rokok.
Nanto mengatakan tidak tercapainya target tersebut menunjukkan kinerja penertiban dan pengawasan tentang pajak masih lemah.
“Bahkan yang menjadi perhatian kami seperti pada pajak bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) yang tidak tercapai. Padahal menurut kami transaksi jual beli kendaraan bekas di Sumsel cukup tinggi,” terang Nanto pada paripurna, Selasa (4/7).
Untuk itu pihaknya menyarankan agar tahun mendatang pemerintah harus mencari terobosan yang kreatif dan inovatif terhadap upaya peningkatan PAD.
“Dan yang tidak kalah pentingnya, pengendalian intern dan pengawasan atas pelaksanaan kerja unit kerja masing-masing. Sebab lemahnya pengendalian dan pengawasan mengakibatkan pengendalian potensi PAD tidak ditemukan, bahkan menimbulkan kerugian daerah,” katanya.
Hal senada juga disampaikan, fraksi Golkar melalui juru bicaranya Lindawati Syaropi.
Menurutnya, dibidang keuangan, PAD dan dan perimbangan merupakan sumber utama keuangan daerah. Linda mengatakan, pada 2016 realisasi PAD tercapai 94,05 persen atau sebesar Rp. 6,583 triliun dari target sebesar Rp. 6,9999 triliun, yang mana PAD tercapai hanya 82,30 persen.
Menurutnya, salah satu PAD yang hampir setiap tahun tidak mencapai target yaitu pajak kendaraan bermotor yang hanya 82,02 persen.
Sementara BBNKB 71,26 persen, pajak bahan bakar kendaraan bermotor 80,19 persen.
“Untuk itu kami mohon penjelasan dan faktor apa saja yang menjadi kendala sehingga tidak dapat terealisasi sesuai target,” pungkasnya.
Sumber:Rmolsumsel[rik]
Posted by: Admin Transformasinews.com