
TRANSFORMASINEWS.COM, PALEMBANG. PENGERJAAN proyek light rail transit (LRT) Sumatra Selatan di Palembang sudah mencapai 42%. Hal itu lebih cepat dari target pencapaian seharusnya yang ditetapkan PT Waskita Karya sebagai pihak pengerja proyek, yakni 35%.
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi memberikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Usai peninjauan proyek LRT di Palembang, Sabtu (20/5), Budi mengungkapkan, pada Juni 2018 proyek LRT yang menghubungkan Bandara SMB II Palembang ke Jakabaring tersebut sudah dapat beroperasi.
Untuk pengerjaan kontruksi sendiri, Budi memastikan penyelesaiannya akan kelar pada Agustus 2017 ini.
“Desember 2017 ini semua pengerjaan selesai. Selanjutnya pada Maret 2018 rolling stock akan bertahap terpasang, hingga Juni 2018. Dan LRT sudah bisa langsung beroperasional,” kata Budi.
Ia mengungkapkan, saat ini material rel kereta untuk LRT sudah bertahap datang di Palembang. Bulan depan atau Juni ini akan mulai masuk tahap pemasangan mulai dari zona I hingga zona V LRT sepanjang 23 kilometer.
Diakui Budi, untuk pembangunan LRT ini memang masih ditemui beberapa kendala. Di antaranya, utilitas dengan berbagai jaringan, seperti jaringan listrik PLN, jaringan air PDAM, jaringan gas dan sebagainya.
“Bersyukur semua pihak bisa diajak koordinasi. Ini mempermudah pengerjaan LRT. Kendala lain diluar utilitas itu mengenai median jalan. Kita cari solusi. Depo LRT juga agak sedikit terlambat progresnya. Tapi kami yakin bisa capai target penyelesaian nantinya,” kata dia.
Budi menjelaskan, untuk kontruksi tiang jembatan yang berada di atas sungai Musi atau yang sejajar dengan Jembatan Ampera sudah disiapkan strateginya.
Agar pondasi jembatan kokoh dan terhindar dari tubrukan benda yang dapat menggoyahkan pondasi, hal itu sudah diantisipasi dengan adanya pengaman pondasi di sekeliling pondasi.
“Pondasi jembatan untuk LRT ini sudah dipasang pengaman. Untuk jembatan Ampera sendiri juga sudah ada. Terkait dengan benturan kemarin (tongkang bermuatan batubara tabrak jembatan Ampera), akan kita evaluasi. Permintaaan Pemkot Palembang untuk penambahan fender atau pengaman jembatan akan kita koordinasikan,” kata Budi.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Waskita Karya, Adi Wibowo mengatakan, pada Oktober 2017 ini dipastikan jembatan untuk LRT di atas sungai Musi akan selesai seluruhnya.
“Pencapaian progres pembangunan ini memang melebihi dari semestinya. Ke depan kita akan mulai pasang rel, dan rolling stock juga,” ungkapnya.
Terkait dengan anggaran pengerjaan, Adi mengklaim tak ada masalah berarti. Meski ada efisiensi dari pemerintah pusat, namun pengerjaan LRT optimistis bisa selesai tepat waktu.
“Anggarannya sudah turun, nilainya dari Rp12,5 triliun menjadi Rp10,9 triliun. Ada sebagian skup yang dikurang seperti PSD (passengger screen door) atau pengaman di luar kereta tidak dipakai,” tandasnya.
Sumber:Mediaindonesia.com (OL-6)
Posted by: Admin Transformasinews.com