Kasus OTT Lily Martiani Maddari: Tersangka Akan Bertambah

DIJAGA KETAT: Gubernur Bengkulu (nonaktif), Ridwan Mukti baru saja keluar dari Rutan Kelas IIB Malabero Bengkulu usai menginap, kemarin. Sedangkan istrinya, Lily Martiani Maddari menginap di ruang tahanan Mapolda Bengkulu.

TRANSFORMASINEWS.COM, BENGKULU. Pakar Hukum Pidana, Prof Dr Herlambang SH MH, mengatakan tersangka dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Gubernur Bengkulu (nonaktif) Ridwan Mukti berpotensi bertambah.

Tidak hanya tersangka 4 orang, baik gubernur, istrinya Lily Martiani Maddari, dan dua kontraktor Riko Dian Sari dan Jhony Wijaya.

“Kalau saya amati, bila dari kasus OTT nya mungkin hanya 4 itulah tersangka. Bila penyidik KPK mengembangkan dari hasil rekonstruksi dan keterangan saksi-saksi, mungkin berpeluang bertambah tersangkanya. Misalnya, terkait uang yang diberikan kepada istri Gubernur itu. Barangkali bukan uang Jhony dan Riko saja. Ada pihak swasta lainnya yang telah ikut menyumbang suap,” terang Herlambang.

Lily Martiani Maddari menginap di ruang tahanan Mapolda Bengkulu.

Selain itu bila pengembangan lainnya dengan kajian penetapan pemenang tender, yang bilamana diawali dengan tidak adil. Dengan petunjuk gubernur menetapkan 2 perusahaan milik Riko dan Jhony sebagai pemenang. Sehingga ada interpensi di ULP sebagai pelaksana lelang.

“Kalau dari awal tidak memenuhi prosedur, ya sudah jelas ada kemungkinan lagi tersangka dari panitia lelang,” kata Herlambang.

Senada disampaikan Pakar Hukum Tata Negara (HTN) Unib, Prof Juanda, SH, MH kepada RB tadi malam. Apabila proses lelangnya tidak sesuai dengan prosedur dan hanya formalitas, memastikan ada tambahan tersangka lagi.

“Tidak mungkin tersangkanya hanya 4 orang itu. Bila dilihat dari rangkaian proses pemenangan lelang. Awal dari suap itu bisa saja dari penetapan pemenang. Tergantung dengan KPK, mau menyidik proses lelang atau tidak. Saya piker pasti tersangkanya bertambah,” demikian Juanda.

Sementara itu, mesti berstatus sebagai gubernur Bengkulu nonaktif, tidak ada perlakuan khusus terhadap Ridwan Mukti. Usai menjalani rekonstruksi terkait perkara yang menjeratnya sebagai tersangka OTT KPK Rabu siang.

Ridwan Mukti dikurung di ruang isolasi khusus di Rumah Tahanan Kelas IIB Malabero Bengkulu kurang lebih 15 jam, sejak pukul 23.00 WIB Rabu (3/8) hingga kemarin Kamis (4/8) pukul 13.00 WIB.

Kepala Rutan Malabero Kelas IIB, Fikri Jaya Soebing, SH, mengatakan saat dititipkan penyidik KPK ke Rutan Malabero Rabu malam, kondisi Ridwan Mukti kurang sehat, dengan kondisi tensi naik yang diduga kurang istirahat. Setelah sampai di rutan, Ridwan langsung dimasukkan ke isolasi demi keamanan dalam rutan.

“Saat masuk, kondisi Pak RM kurang sehat. Mungkin kelelahan ikut rekonstruksi. Tidak ada perlakuan khusus, sama seperti penghuni lainnya. Dia masuk ke ruang isolasi sejak masuk. Karena dia titipan KPK, jadi terpisah dengan tahanan lain, ada ruang isolasi khusus yang berukuran kurang lebih 2×2 meter, dia sendirian dan tidak digabungkan dengan tahanan lain, demi keamanan,” terang Fikri.

Dijelaskan Fikri, Ridwan Mukti meninggalkan Rutan tepat pukul 14.30 WIB, menuju Bandara Fatmawati untuk terbang ke Jakarta. Sejak RM itu dititipkan ke Rutan, pengamanan lebih diperketat, termasuk pengaman saat dibawa menuju Bandara.

“Sebelum berangkat ke Bandara, kondisi Pak RM membaik. Sesuai laporan dari tim medis didatangkan ke rutan. Dikeluarkan dari ruang isolasi pukul 13.00 WIB, terus menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum dibawa untuk berangkat ke Jakarta,” jelas Fikri.

Fikri menegaskan, selama di ruang isolasi tidak ada pengunjung yang bisa ketemu Ridwan Mukti. Mengingat statusnya masih sebagai tahanan KPK. “Hingga siang ini tidak ada pengunjung yang diizinkan ketemu pak RM. Sebab statusnya punya KPK,” tutur Fikri.

Sementara pengamatan RB, Ridwan Mukti sendiri tetap melepas senyum kepada para pers. Bahkan Ridwan Mukti sempat melambaikan tangannya kepada wartawan yang sempat menyapa. Namun beberapa pertanyaan dilontarkan kepada Ridwan Mukti, tidak dijawab.

Sumber: Harianrakyatbengkulu.com (rif)

Posted by: Admin Transformasinews.com