‘Jangan Bohongi Saya, Saya Tahu Kualitas Beras Bulog’

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri makan masakan dapur umum khusus pengungsi Banjir di kantor camat Manggar, Kamis (20/7). — MI/Rendy Ferdiansyah

TRANSFORMASINEWS.COM, BANGKA.  “KAMI informasikan, kepada seluruh penumpang di Bandara Internasional HAS Hanandjoedin Tanjung Pandan Belitung, pesawat Sriwijaya Air dari Jakarta telah mendarat,” kata seorang petugas bandara melalui pengeras suara, pekan lalu.

Tak berselang lama setelah informasi tersebut, rombongan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa dari jakarta tampak berjalan menuju pintu keluar bandara.

Kamis (20/7) Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja ke Belitung dan Belitung Timur guna meninjau dan memberikan bantuan kepada korban banjir di daerah tersebut.

“Bapak, ibu sekalian saya menyempatkan diri ke Belitung Timur ini, kendati saat ini beberapa daerah di kita mengalami musibah serupa,” kata Khofifah saat memberikan sambutan di Posko Banjir di Kantor Camat Manggar. pekan lalu.

Usai memberikan sambutan Khofifah yang mengenakan berkerudung putih dibalur baju lengan panjang dengan warna serupa berjalan menuju dapur umum di posko pengungsi di Kantor Camat Manggar.

“Ibu-ibu lagi apa, sibuk ya bu,” tanya Khofifah sembari menebar senyum kepada sekelopok ibu-ibu yang sedang menyiapkan makanan di dapur umum untuk para pengungsi korban banjir.

“Lagi menyiapkan nasi kewadah untuk disajikan kepada para pengungsi,” jawab seorang ibu menjawab pertanyaan Khofifah.

Mensos pun langsung duduk di atara ibu-ibu di dapur umum dan dengan sigap tangannya langsung mencomot nasi putih yang sudah tersaji di dalam wadah.

Nasi yang dicomot dengan lengan kananya langsung dipidahkan ke tangan kiri, dengan menadah, Khofifah pun menyuapkan nasi itu ke mulutnya.

“Wah nasinya bagus ya, jadi saya ingin coba. Ini beras apa ya, kok bagus,” tanya Mensos kembali ke seorang ibu yang ada di sebelahnya. Dengan lugas, ibu tersebut mengatakan bahwa beras yang dimasak adalah beras dari Bulog.

“Ah masa sih ini beras bulog,” tegas Khofifah. Khofifah pun langsung berdiri, sembari masih menimang-nimang nasi yang ada di lengah kirinya. Dia menuturkan, tidak mungkin nasi yang dia cicipi merupakan beras bulog. “Jangan bohong,” ujar Khofifah yang mengaku mengetahui kualitas beras Bulog.

“Tidak mungkin ini beras Bulog, jangan Bohongi saya, saya tahu kualitas beras Bulog, sebab kita menyalurkan bantuan beras sejahtera (Rastra) kepada masyarakat kurang mampu,” tuturnya.

Sang Ibu tadi pun langsung meralat jawabanya, “Ya Bu ini bukan beras Bulog, ini beras bantuan dari para donatur untuk korban banjir. Memang ada beras Bulog tapi belum digunakan. Maaf Bbu, ini memang bukan beras bulog, ini beras premium bantuan donatur untuk para pengungsi,”ucap ibu tadi.

“Oh ya udah,”kata Khofifah.

Karena tertarik dengan kualitas beras tersebut, kader Nadhatul Ulama (NU) itu pun langsung mengambil piring untuk mencicipi masakan dapur umum pengungsi. “Ayo Pak Wagub (Abdul Fatah) dan Pak Yusli Ihza Mahendra (Bupati Belitung) kita cicipi masakan ibu-ibu ini, Oh ya, para wartawan ayo ikut juga,” ajak Mensos. Suasana akrab di Posko Pengungsian pun terjadi.

Untuk menringankan korban bencana di Babel, Kementerian Sosial menyerahkan bantuan logistik di Belitung Timur, sebesar Rp 818 juta lebih, sedangkan untuk Belitung Rp 249 juta lebih, total keseluruhan Rp1 miliar lebih. Selain itu, Mensos juga menyerahkan santunan kepada seorang korban banjir di Belitung Timur.

Setelah meninjau posko pengungsi dan banjir di Belitung Timur, Mensos bertolak ke Kolong Keramik Belitung untuk menyerahkan bantuan ribuan kartu Program Keluarga Harapan (PKH).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi. Ahmad Damiri juga mengatakan telah menyalurkan bantuan beras cadangan kepada korban banjir, Belitung dan Belitung Timur sebanyak 20 ton lebih untuk 14 hari.

“Kita kan punya stok beras cadangan di Bulog 41 ton, nah 20 ton kita keluarkan untuk membantu korban banjir,” kata Damiri.

Seperti diberitakan sebelumnya, musibah banjir yang menerjang Belitung dan Belitung Timur (16/7) lalu menyebabkan beberapa lokasi di 4 kecamatan terdampak dan ribuan warga mengungsi. Ratusan rumah dinyatakan rusak parah dan sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan rusak.

Kini, Rabu (26/7) musibah itu telah berlalu, masyarakat yang sebelumnya mengungsi di 14 posko bencana banjir, sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Sekarang mereka berbenah untuk melanjutkan kehidupan.

Sedangkan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, dan Pemkab Belitung Timur dan Belitung terus berupaya melakukan perbaikan paska musibah banjir.

Sumber:Mediaindonesia (OL-3)

Posted by: Admin Transformasinews.com