Mantan KSAU: TNI AU Tak Pernah Dihargai Negara, Bubarkan Saja!

TNI-AU
Mantan Kepala Staf TNI AU Chappy Hakim marah. Dia merasa selama ini negara tak pernah menghargai peran TNI AU. Merdeka.com

TRANSFORMASINEWS, JAKARTA – Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim menanggapi secara emosional isu pergantian panglima TNI. Pasalnya, pemerintah isyaratkan bahwa jabatan tersebut tidak menjadi jatah TNI Angkatan Udara (AU).

Melalui akun Twitternya, Chappy menyebut TNI AU selama ini tidak dihargai oleh negara. Karena itu, dia mengusulkan agar TNI AU dibubarkan saja. “Puluhan tahun keberadaan AU tidak dihargai sama sekali di negeri ini. Mungkin memang lebih baik dibubarkan saja daripada terjadi degradasi moral anggotanya,” tulis Chappy dalam akun @chappyhakim, Kamis (4/6).

Dia kemudian membeberkan beberapa kebijakan pemerintah yang dinilai mereduksi peran TNI AU. Salahsatunya adalah pengamanan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang kini diserahkan kepada TNI AL. Chappy juga menyinggung penggunaan Bandara Halim Perdana Kusuma untuk keperluan komersil.

“Paskhas AU di Airport CKG diganti Marinir. HLM untuk penerbangan komersial. PangilamTNI belum tentu AU. Negeri ini memang tidak butuh Angkatan Udara. Bubar saja,” ujar pria yang kini dikenal sebagai pengamat penerbangan itu.

Mantan KSAU Marsekal (Purn) Chappy Hakim.
Mantan KSAU Marsekal (Purn) Chappy Hakim. JAKARTA — Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) Chappy Hakim bersuara keras melalui akun Twitter, @Chappyhakim. Dia merasa geram melihat TNI AU seperti dianaktirikan penguasa negeri ini.

Guru besar Universitas Pertahanan Salim Said menilai pernyataan Chappy itu cukup wajar. Pasalnya, sejak berdiri, TNI terus didominasi oleh Angkatan Darat (AD). Dari 15 orang yang pernah menjabat sebagai panglima, hanya satu yang berasal dari TNI AU.

“Jadi sah-sah saja Marsekal Chappy Hakim berkata seperti itu,” kata Salim saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/6).

Salim mengingatkan, meski sudah pensiun, Chappy adalah mantan KSAU yang paham betul kondisi satuan tersebut. Karenanya, pernyataan Chappy tidak bisa dianggap sebagai kicauan biasa. “Bisa jadi ada perasaan AU yang tercermin di sana,” pungkasnya.

Ini Alasan Agus Supriatna Cocok Gantikan Jenderal Moeldoko

JENDERAL TNI MOELDOKO

Pengamat pertahanan dan politik Universitas Pertahanan, Salim Said menilai Kepala Staf Angkatan Udara, Agus Supriatna cocok menggantikan posisi Jenderal TNI Moeldoko sebagai Panglima TNI.

Selain karena sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Pasal 13 ayat (4) UU Nomor 34/2004 tentang Panglima TNI dijabat oleh perwira tinggi aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan dan dapat dijabat secara bergantian, di pemerintahan sebelumnya posisi panglima TNI lebih sering ditempati dari matra Angkatan Darat dan Angkatan Laut

“Baiknya panglima yang baru berasal dari AU, karena Angkatan Laut sudah dan Angkatan Darat dua kali, Angkatan Udara baru sekali. Jadi menurut saya sebaiknya mengangkat Kepala Staf AU sebagai Panglima TNI,” ujar Salim di Jakarta, Sabtu (6/6)

Lebih jauh, Salim menyoroti perihal  dikembalikannya Halim Perdanakusuma sebagai pangkalan militer Angkatan Udara. Menurutnya, ini tantangan jika nantinya Panglima TNI berasal dari tubuh Angkatan Udara.

“Saya dari dulu sudah mengatakan, Halim itu tidak boleh diganggu gugat oleh penerbangan komersil, karena itu kan pangkalan utama TNI AU dalam pertahankan wilayah,” ujar Salim

Walau begitu, Salim tetap menyerahkan keputusan pergantian Panglima TNI ini kepada Presiden Jokowi yang mempunyai hak prerogatif.

“Didalam UU boleh bergantian, tidak dikatakan harus. Cuma akhirnya tergantung Pak Jokowi, karena itu hak prerogatif,” tandasnya.

Sumber:(jpnn/rmol/republika/ar)

Leave a Reply

Your email address will not be published.