Selamat Jalan ke Peristirahatan Terakhir Romi Herton

Istri almarhum H Romi Herton, Hj Masyito didampingi ke empat anaknya M Gerry Swastika Herton, Nezzia Ayu Mudita Rachmawati Herton, Aurelia Nurezaliena Herton, M Aron Ceto Herton, serta adik almarhum Fitrianti Agustinda dan suami, menaburkan bunga ke pusara orang yang dicintainya, di TPU kebun Bunga, Kamis (28/09) malam.

TRANSFORMASINEWS.COM, PALEMBANG. Ratusan kamera smartphone milik warga yang mengantarkan jenazah, langsung fokus saat iring – iringan mobil yang membawa jenazah H Romi Herton tiba di Taman Pekuburan Umum (TPU) Kebun Bunga, pada pukul 22.15WIB.

Sepertinya warga tak ingin luput mengabadikan momen kepergian dari mantan Wali Kota Palembang ini menuju peristirahatan terakhir. Terlebih pada saat petugas bersiap-siap memasukkan jenazah ke dalam liang lahat. Apalagi, ada sebagian dari warga yang sudah menunggu sejak sore hari di TPU kebun Bunga ini.

Lokasi tempat peristirahatan terakhir Romi Herton ini, persis di belakang Mushola Ummi S’salmah dan berdekatan dengan pusara sang adik Rudi Irawan, yang meninggal dunia pada Desember 2014.
Tampak istri almarhum, Hj Masyito didampingi ke empat anaknya M Gerry Swastika Herton, Nezzia Ayu Mudita Rachmawati Herton, Aurelia Nurezaliena Herton, M Aron Ceto Herton, serta adik almarhum Fitrianti Agustinda dan suami, terlihat tegar saat melepaskan jenazah orang yang dicintainya.
Bahkan, Kedua putra almarhum, M Gerry Herton dan M Aron Ceto Herton, juga ikut turun ke liang lahat menyambut jenazah sang ayah dari pasukan petugas Sat Pol PP untuk dimakamkan.

Prosesi penguburan H Romi Herton ini dilakukan secara upacara kedinasan, yang terlebih dulu dilakukan Apel Persada. Kemudian, dilanjutkan dengan penimbunan secara simbolis oleh Wali Kota Palembang Harnojoyo, selaku Inspektur Upacara Apel Persada.

Dilanjutkan oleh Bupati Lahat H Syaifuddin Aswari, Mantan Wali Kota Palembang periode 2003-2013 H Eddy Santana Putra, Ketua DPRD Palembang H Darmawan, Kepala Dinas PU BM Sumsel Ir H Ucok Hidayat, dan Sekda Palembang Harwin Mustofa. Barulah, dilakukan penimbunan secara utuh oleh petugas TPU kebun Bunga.

Sambil petugas TPU melakukan penimbunan kuburan, Ustadz H Solihin Hasibuan mengisi tausyiah singkat. “Meninggal dalam keadaan mendadak itu nikmat, namun bagi yang ditinggalkan sangat merasakan kesedihan. Kita semua bisa menyaksikan. Setelah selesai penimbunan, maka semua akan habis. Harta, keluarga semuanya ditinggalkan. Hanya yang tersisa amal soleh. Tidak ada yang kita banggakan dalam hidup, kecuali hidup itu hanya menyusun rangkaian amal soleh kita,” ujar ustadz tersebut.

Sementara, Wali Kota Palembang,  Harnonoyo, selaku Inspektur Upacara Apel Persada menyampaikan, upacara kedinasan ini sebagai penghargaan pemerintah terhadap almarhum. Karena musibah ini sangat mengejutkan, tapi semua dikembalikan semuanya kepada takdir.

“Atas nama inspektur dan rekan sejawat, kami mengucapkan bela sungkawa yang sebesar besarnya. Kita semua merasa kehilangan, almarhum telah memberikan pengabdian terbaiknya kepada nusa dan bangsa. Untuk itu, marilah kita berlapang dada untuk memaafkan kesalahan almarhum, baik disengaja ataupun tidak sengaja,” tandasnya.

Sumber: Fornews.co (tul)

Posted by: Admin Transformasinews.com