PENAHANAN EMPAT TERSANGKA HIBAH OKI 2013 TERKESAN POLITIS

ILUSTRASI/NET

TRANSFORMASINEWS.COM, PALEMBANG.  Penahanan empat mantan pejabat Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI), Kamis (7/12/2017) atas dugaan korupsi penyimpangan pengelolaan dana hibah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tahun anggaran 2013 terkesan bernuansa politis.

Keempat mantan pejabat OKI pada saat Bupati OKI dijabat Ishak Mekki itu adalah Muslim, Daud, Ruslan dan Mamat Antoni. “Mereka ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Palembang selama 20 hari. Dilakukan untuk mempermudah proses pemeriksaan terhadap keempatnya,” kata Humas Kejati Sumsel, Hotma Hutadjulu yang dihubungi melalui ponselnya, Kamis (07/12).

Saat ini Wagub Isak Meki mencalonkan diri menjadi Gubernur Sumatera Selatan dan mendapatkan poling yang cukup signifikan sehingga berpeluang menjadi kandidat Gubernur Sumatera Selatan bersaing dengan Herman Deru.

Namun langkah “Isak Meki” sepertinya akan terganjal dengan penahanan empat tersangka mantan Pejabat OKI periode kepemimpinan “Isak”.

Kasus yang sama terkait dana hibah pada APBD Sumsel 2013 dengan alat bukti fakta persidangan sepertinya di anggap angin lalu oleh Kejaksaan Agung RI.

Audit Kerugian Negara BPK RI, pelanggaran Permendagri No. 32 tahun 2011, pelanggaran Undang – undang keuangan daerah, putusan Mahkamah Konstitusi dan ketidak taatan perintah negara sepertinya tidak cukup menyeret tersangka lain dana hibah Sumsel 2013.

Audit Kerugian Negara BPK RI yang merupakan alat bukti adanya kerugian negara sampai saat penahanan belum di sampaikan oleh auditor BPK RI.

Seperti pernyataan Kasipenkum Kajati Sumsel “Hotma Hutajulu”, Begitu hasil audit dari BPKP keluar, akan secepatnya disampaikan ke masyarakat. “Tunggu saja, kita masih proses pendalaman,” kata Hotma.

Kejaksaan Agung memeriksaan empat tersangka anak buah Mantan Bupati OKI H Ishak Mekki kasus dana Bantuan Sosial (Bansos) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Tahun 2013, di Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel, Jakabaring Palembang, Kamis (27/4/2017).

“Patut di duga sangat kental nuansa politis pada perkara dugaan korupsi dana hibah APBD OKI 2013”, ujar Amrizal Aroni Aktivis Masyarakat Anti Korupsi  Indonesia  (MAKI)   sebagai Ketua Sumbagsel yang juga Ketua LSM-Indoman.

“Entah karena hari anti korupsi sedunia maka patut di duga Kajati Sumsel alihkan perkara Hibah Sumsel 2013 ke perkara hibah APBD OKI 2013”, ujar Amrizal kembali.

Bila di lihat dari kedua perkara tersebut terkesan atau patut diduga ada pilih kasih dalam proses tindak lanjut hukum kedua perkara tersebut.

Kasus dana hibah Sumsel ibarat buah yang sedang ranum -ranumnya dan siap di petik sementara perkara dugaan korupsi hibah OKI seperti buah yang masih mentah namun di paksa masak.

Sangat disayangkan apa bila issu dugaan yang menghembus dalam kasus hibah oki benar bernuansa politik, mudah-mudahan issu tersebut tidak benar sehingga Kajati Sumsel  memang kerja secara profesional jauh dari pengaruhi unsur politis dalam penangkapan ke empat tersangka tersebut.

Laporan: Tim Redaksi

Editor: Nurmuhammad

Posted by: Admin Transformasinews.com