TRANSFORMASINEWS.COM- Proyek pembangunan jalan yang menghubungkan Desa Pagar Dewa Kecamatan Tanjung Agung menuju Desa Tanah Abang Kecamatan Semende Darat Laut terbilang luar biasa dan sebuah terobosan jalur ekonomi baru.
Tidak hanya memotong lajur singkat transfortasi dari tiga kecamatan SDL, SDT dan SDU menuju ibu kota Muara Enim saja, akan tetapi jalan poros tersebut telah mempermudah masyarakat sekitar berkebun dan bertani di sekitar perbukitan yang di lalui jalan tersebut.
Masyarakat desa baik di Kecamatan Panang Enim maupun Tanjung Agung ataupun juga dari Kecamatan SDL yang selama ini mendiami talang talang di sekitar jalan tersebut kini lebih mudah mengangkut hasil bumi dan panen mereka untuk di jual ke tengkulak terdekat.
Di antara komoditi tersebut adalah Padi talang, sahang, jengkol, kopi, durian dan lain lain.
Selain itu terdapat juga objek wisata air terjun lemuju yang sangat menawan yang dapat ditempuh hanya dengan waktu 15 menit berkendara motor atau mobil dari Desa Pagar Dewa.
Untuk menuju rute ke Desa Pagar Dewa dari jalan Nasional dapat melalui simpang Cempung melewati Desa Lesung Batu dan Desa Tanjung Bulan ataupun melalui simpang kantor Camat Tanjung Agung melewati Desa Muara Emil.
Pemerintah kabupaten Muara Enim benar-benar tidak main-main menuntaskan jalan poros tersebut terbukti di tahun 2022 saja dana yang telah dianggarkan sangatlah fantastis.
Pada segmen satu proyek pengerjaan peningkatan ruas jalan Tanah Abang – Pagar Dewa Pagu Anggarannya sebesar 35 Miliyar Rupiah dan pada segmen dua Pagu Anggarannya sebesar 30 Miliyar Rupiah.
Dana tersebut di luar beberapa proyek peningkatan jalan lainnya di area tersebut di antaranya ada yang Pagu Anggarannya sebesar 4 Miliyar Rupiah.
Karena azas manfaatnya jalan poros tersebut sangat penting, tentulah diharapkan pekerjaan proyek tersebut hasilnya baik dan tidak mengecewakan serta benar benar tidak terdapat kong kalikong, Mark Up Anggaran, ataupun pencurian spek pekerjaan.
Sebab dengan dana yang sangat fantastis pekerjaan tersebut sudah barang tentu sedikit banyak menyedot biaya besar yang kemungkinan telah menunda pembiayaan fisik maupun non fisik di OPD lainya.
Sebelumnya pernah terjadi peristiwa penangkapan Bupati Muara Enim Ir Ahmad Yani dan Wakil Bupati H Juarsah terkait fee 16 paket proyek jalan dari kontraktor RB sebesar 13,4 Miliyar, dan entah termasuk atau tidak pada 16 paket bermasalah tersebut di tahun yang sama sempat dikerjakan juga peningkatan jalan menuju Desa Pagar Dewa bernilai kurang lebih 10 Miliyar dan kabarnya diduga dikerjakan kontraktor RB.
Aktivis Anti Korupsi Sumsel Syerin Apriandi mengkhawatirkan proyek tersebut baik di tahun 2022 lalu maupun di tahun 2023 ini rawan pengkondisian dengan berbagai asumsi.
“Asumsi pertama dengan waktu yang singkat sekitar kurang lebih dua bulan di akhir tahun 2023 ini, sudahlah barang tentu sulit untuk dikerjakan oleh perusahaan yang tidak bonafit dan tidak memiliki pengalaman serta jam terbang tinggi,” ujar Syerin Apriandi dalam keterangannya diterima Taransformasinews.com, Minggu, 21 Oktober 2023.
Menurutnya, dari pantauan di lapangan sudah terdapat timbunan agregrat di kecamatan dekat lokasi proyek peningkatan jalan poros tersebut yang di duga keras persiapan untuk bahan cor jalan poros tersebut, hal ini menjadi salah satu bukti jalan tersebut rawan pengkondisian alias berada di ketiak oligarki, apalagi info yang didapat salah satu sumber mengatakan untuk penyelesaian jalan tersebut menurut HT orang dekat RB yang mendapatkan tendernya diduga adalah RB.
“Asumsi kedua jika timbunan agregrat tersebut terkait atau berhubungan dengan kontraktor RB, dan ternyata kontraktor yang mengerjakan proyek di tahun 2022 kemarin adalah RB, bisa jadi PPK pada dua segmen proyek tersebut masih berhubungan manis dengan kontraktor RB dan yang lebih mengkawatiran PPKnya adalah salah satu orang yang pernah di fakta persidangan menerima dana dari RB terkait 16 paket tersebut,” ulas Syerin.
Asumsi ketiga proyek tersebut rawan di korupsi karena kondisi jalan terjal dan curam di lokasi tersebut dengan panjang kisaran 27 KM dan masuk kawasan tepi hutan suaka yang rawan binatang buas, hal tersebut dikhawatirkan auditor BPK tidak bis bekerja dan memeriksa secara maksimal dan menyeluruh proyek tersebut sehingga temuan yang di dapat tidak maksimal.
Dari asumsi di atas Syerin Apriandi mengajak kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Muara Enim hendaknya dapat mengawasi proses lelang di Pokja ULP Pemerintah kabupaten Muara Enim terkait proyek Peningkatan ruas jalan Tanah Abang – Pagar Dewa tersebut tahun anggaran 2023 ini, karena dirinya mengkhawatirkan jika terjadi KPK jilid 2 atau kajagung jilid 1 tentu kondisi Muara Enim bertambah runyam.
” Semua bisa terjadi, seperti sebelumnya seolah tak terlihat tetapi Bupatinya terlibat menerima fee, mari kita awasi secara bersama kedepannya, jika terindikasi laporkan ke APH, muara Enim sudah cukup runyam dan jangan di tambah lagi,” kata Syerin.
Sementara itu, pada Minggu sore tanggal 22 Oktober 2023 laman LPSE Kabupaten Muara Enim belum dapat diakses penuh alias layar putih. Terkait hal tersebut di atas setelah dikonfirmasi Syerin melalui pesan WhatsApp salah satu Pokja ULP pemkab Muara Enim belum memberikan jawaban.