TRANSFORMASINEWS.COM, PALI
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menyoroti dana hibah Rp40 miliar ke KPUD PALI yang tergolong besar jika dibandingkan dengan enam daerah lainnya di Sumsel yang ikut serta menyelenggarakan Pilkada serentak 2020.
Bahkan, kenaikan anggaran lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan Pilkada PALI yang digelar pada 2015 yang lalu. Dimana, pada penyelenggaraan Pilkada PALI tahun 2015 hanya sebesar Rp16 Miliar.
“Apalagi, Informasinya di tahun 2018, KPUD PALI diketahui juga menerima kucuran dana hibah sebesar Rp1 Miliar dari Pemkab PALI,” ujar MAKI Sumsel melalui Deputinya, Ir Feri Kurniawan, Sabtu (14/11/20).
Anggaran yang amat besar itu, menurut Feri banyak mengundang tafsir publik. Kalau sekedar habiskan anggaran berapapun uangnya akan habis. Namun, ada azaz manfaat dan budaya hemat anggaran yang mesti dikedepankan dalam pengelolaan keuangan negara. Dan tatkala penting soal pertanggungjawabannya nanti.
“Simak dana Hibah KPUD Kabupaten Muratara Rp28 miliar dengan 7 kecamatan dan DPT 143.382, Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), Rp46 miliar dengan 20 kecamatan, dan DPT 464.428. Bandingkan dengan PALI yang hanya memiliki 5 kecamatan dengan DPT hanya berjumlah 129.849. Namun dana hibah untuk Pilkadanya capai 40 Miliar,” sindirnya.
Terlebih jika berkaca pada realisasi anggaran dana hibah Rp16 miliar ke KPU PALI pada Pilkada 2015 yang lalu, dimana terdapat temuan ratusan juta uang yang bermasalah.
“Hal itu berkaitan dengan sisa dana hibah yang tidak digunakan. Padahal waktu itu angkanya Rp16 miliar. Ini dana hibahnya Rp40 miliar, bisa saudara bandingkan,” gelitiknya.
KPU Sumsel juga soroti anggaran KPU PALI besar
Dana hibah ke KPUD PALI tergolong besar sebelumnya juga disoroti oleh KPU Sumsel. Pihaknya meminta agar pengelolaan dana pemilihan Bupati/Wakil Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) nanti transparan dan sesuai dengan aturan dan undang-undang (UU).
Hal itu diungkapkan Haslinda, Kabag Umum KPU Sumsel, pada kegiatan bimbingan tehknis pengelolaan keuangan Petugas Pemilihan Kecamatan (PPK) dalam menyusun laporan penggunaan anggaran dana hibah Pilkada PALI 2020, beberapa waktu lalu.
Disebutkan Haslinda, PALI mendapat anggaran Pilkada yang paling besar dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumsel. Mengingat luas wilayah kabupaten ini hanya terdiri dari 5 kecamatan saja.
“Kabupaten PALI mendapat dana hibah yang besar. Ini tentu menjadi sorotan publik. Oleh karenanya kita harus mampu mengelola dengan baik dan transparan. Agar tak ada potensi penyimpangan,” tuturnya, di hadapan para komisioner PPK dan sekretaris PPK.