Inovasi Kunci Target Pembangunan Berkelanjutan Tidak Turun

TRANSFORMASINEWS.COM, JAKARTA

Presiden Joko Widodo dalam acara Konferensi Tahunan TPB/SDGs Indonesia Tahun 2020 beberapa hari yang lalu, mengungkapkan tantangan untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) semakin berat dengan pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Namun, hal tersebut tidak boleh menurunkan target yang ada. Oleh karena itu, ia memerintahkan agar mencari inovasi cara yang lebih efektif dan efisien serta memperjuangkan hasil yang lebih maksimal.

“Tantangan ini tidak boleh menyurutkan semangat kita dan tidak boleh menurunkan target SDGs kita. Kita harus mencari cara-cara baru, kita harus menemukan terobosan-terobosan baru agar kita bisa melakukan lompatan dalam mencapai target SDGs,” ujarnya seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet (Setkab).

SDGs adalah Agenda 2030 yang merupakan kesepakatan pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan. SDGs berprinsip universal, integrasi, dan inklusif, untuk meyakinkan bahwa tidak ada satupun yang tertinggal atau no one left behind. Pertemuan tahunan kali ini mengusung tema “Bangkit Bersama dari COVID-19 untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan Menggunakan Ilmu Pengetahuan dan Inovasi Berkelanjutan”.

Target SDGs, imbuhnya, sepenuhnya sesuai dengan prioritas kebijakan pemerintah, yaitu mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan untuk memberikan kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lebih lanjut, Presiden menegaskan bahwa keseriusan untuk saling berbagi dan bersinergi juga penting selain agenda dan target yang jelas di setiap forum yang ada.

“Orkestrasi nasionalnya harus jelas, harus kuat agar sharing pengetahuan ini bisa berkelanjutan dan bisa menghasilkan rekomendasi yang konkret. Setiap gagasan harus dijabarkan dalam aksi kebijakan yang jelas dan terstruktur.

“Saya selalu perintahkan agar semua pejabat pemerintah untuk selalu meminta masukan dari para ahli. Saya yakin, kita menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa kita gunakan. Setiap peneliti, setiap akademisi, setiap institusi pendidikan pasti mempunyai keunggulannya masing-masing.

“Setiap praktisi, baik di pemerintahan, di masyarakat sipil maupun di swasta pasti mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Kekayaan pengetahuan itulah yang harus kita sinergikan,” tegasnya.

Kemenkeu

About Admin Transformasinews

"Orang yang mengerti itu mudah untuk memaafkan" by B431

View all posts by Admin Transformasinews →