TRANSFORMASINEW.COM, MARTAPURA-OKU TIMUR. Peringatan hari kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober tiap tahunnya tak terkecuali di Kabupaten Oko Timur, namun dalam kurun dua tahun tepatnya peringatan hari kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2015 lalu dikejutkan oleh Penjabat Bupati Oku Timur saat itu Richard Cahyadi, isi dari pada Pancasila sila ketiga tidak dibacakan yang seharusnya dibaca, isi sila ketiga yang tidak dibaca oleh Richard Cahyadi sebagai Penjabat Bupati Oku Timur saat upacara adalah Sila Ketiga isinya: PERSATUAN INDONESIA.
Dari kejadian tersebut para peserta upacara terperangah dan kaget atas pembacaan teks Pancasila oleh penjabat Bupati saja salah, ada juga yang menduga-duga jangan-jangan sang Penjabat Bupati Oku Timur Tidak hapal teks Pancasila.
Baca juga berita terkait: http://www.transformasinews.com/richard-cahyadi-penjabat-bupati-oku-timur-permalukan-diri-sendiri/
Peringatan hari kesaktian pancasila 1 Oktober 2017 di halaman kantor Bupati Oku Timur yang dihadiri oleh unsur muspida semula berjalan dengan penuh hikmad ketika inspektur upacara kembali ketempat. Maka acara otomatis diambil alih oleh pembawa acara (MC) tiba – tiba sang MC dengan penuh semangat melontarkan kalimat “KIBARKAN BENDERA NASAKOM” serentak peserta upacara terkaget dan bengon seketika dan saling terperangah mendengar kalimat yang diucapkan sang MC, seketika selesai upacara menjadi perbincangan hangat oleh peserta upacara dan PNS dilingkungan Kabupaten Oku Timur dihebohkan ulah Pembawa Acara (MC) berinisial F dari bagian Humas dan Protokol Kabupaten Oku Timur.
Ketika dikonfirmasi Wartawan media Transformasinews.com pada Pak.Prayogo sebagai Kabag. Humas Protokol Oku Timur mengatakan bahwa kalimat itu terjadi setelah acara inti selesai dan diluar acara resmi, tolong jangan dibesar-besaknan karna MC telah dimintai keterangan tentang ucapannya yang tinbul spontanitas tanpa ada maksud apa-apa dan tidak ada masalah, MC yang berinisial F sebenarnya baru dua kali tampil di acara resmi mungkin masih grogi dan ini perupakan pengkaderan untuk MC, sebab yang sekarang hanya satu MC (Ibu Sriban) untuk mengkaper kegiatan acara resmi diperlukan pengkaderan MC termasuk F, kedepan akan lebih selektip lagi memilih MC. Ujar Prayogo.
Sementara ada beberapa ASN yang dimintai komentar terhadap kejadian saat upacara peringatan hari kesaktian pancasila saat mereka dikanti din dan tidak mau identitasnya disebutkan. “kami kaget mendengar ucapan MC menjelang selesai upacara terdengar kalimat Kibarkan Bendera Nasakom” entah apa maksud ucapan MC tersebut kami jadi bingun, setahu kami nasakom tersebut identik dengan Komonis padahal PKI dilarang.
Diduga pemahaman nilai-nilai pancasila kurang dipahami setidaknya sudah duakali peringatan hari kesaktian panca sila di Oku Timur telah ternodai pertama oleh Penjabat Bupati Richard Cahyadi saat memcaca tek Pancasila, sila ketiga tidak dibaca dan kedua oleh MC Fitri (F) ini menunjukkan bahwa pemahaman nilai-nilai Pancasila masihkurang dan ini pula tugas kita semua sebagai WNI untuk memahami pancasila secara utuh dan benar.
MC inisial F tersebut harus mendapat sangsi keras dari Bupati Oku Timur atas ucapan yang sebenarnya sangat sensitif di Republik ini, NKRI merupakan harga mati tidak boleh ada peluang sekecil apapun paham komusis harus dienyahkan dari NKRI.
Patut diduga MC Inisial F terjangkit paham komunis yang bersangkutan harus diperiksa secara detail apa maksud dan tujuannya sehingga terucap kalimat “KIBARKAN BENDERA NASAKOM” apa sebenanya yang ada dibenak fikirannya sehingga terucap kalimat Terlarang itu, kalimat tersebut sangat mengganggu demokrasi di Indonesia karna hal tersebut kontra dengan ucapan Presiden jokowi saat memperikati hari kesaktian pancasila di jakarta.
Presiden Tegaskan Tidak Ada Ruang Bagi PKI
Pemerintah akan selalu memegang teguh TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 dengan tidak memberi ruang kepada Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Artinya apa? Komitmen kita, komitmen saya, komitmen pemerintah jelas karena di TAP MPRS Nomor 25 Tahun 66 jelas bahwa PKI dilarang. Jelas sekali,” tegas Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada jurnalis setelah memimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2017 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya Jakarta Timur, Minggu (01/10).
Oleh karenanya, ia mengingatkan semua lapisan masyarakat, untuk memegang teguh Pancasila serta menjaga persatuan dan kesatuan. “Jangan sampai sejarah kelam kekejaman PKI itu terulang lagi. Jangan beri ruang kepada ideologi-ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi, mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersinergi membangun bangsa. “Saya mengajak seluruh komponen bangsa dan saya perintahkan kepada TNI, Polri serta seluruh lembaga-lembaga pemerintah untuk bersama-sama bersinergi membangun bangsa, membuat rakyat tenang dan tenteram dan bersatu padu menghadapi persaingan kompetisi global,” tutur Kepala Negara.
Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2017 didampingi Wapres H Jusuf Kalla, hadir juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Dalam upacara itu, Naskah Pancasila dibacakan oleh Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dibacakan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan. Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membaca dan menandatangani Naskah Ikrar dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membacakan doa yang menjadi penutup rangkaian acara.
Sebelum meninggalkan tempat upacara, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta Wapres dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla mengunjungi rumah penyiksaan dan sumur maut. Setelah itu, beramah tamah dengan Keluarga Pahlawan Revolusi dan mendengarkan persembahan lagu-lagu perjuangan oleh Aubade.
Laporan: Amrizal Aroni/Fornews.co(ibr)
Editor: Nurmuhammad
Posted by: Admin Transformasinews.com