TRANSFORMASINEWS.COM, JAKARTA
Kapal penumpang KM Karya Indah terbakar di Kepulauan Sula, Maluku Utara. Kapal rute Ternate Sanana itu terbakar saat tengah membawa 181 penumpang. Lantas seperti apa penjelasan pihak berwenang?
Kepala KSOP Ternate, Affan Tabona, menyebut, saat ini proses evakuasi sudah selesai dilakukan. Ratusan penumpang kini sudah dievakuasi dari laut untuk dibawa ke desa setempat, dan selanjutnya dibawa ke puskesmas terdekat.
Affan pun kemudian menceritakan proses evakuasi dramatis ratusan penumpang KM Karya Indah tersebut. “Evakuasi kami lakukan di laut. Sebab mereka (penumpang) semua lompat ke laut menyelamatkan diri. Mereka menggunakan live jaket, dan alat keselamatan,” kata dia di Breaking News, dikutip Sabtu 29 Mei 2021.
Selain itu, para penumpang juga memanfaatkan sekoci kecil berkapasitas 25 orang yang tersedia untuk menyelamatkan diri. Evakuasi semakin teratasi usai banyaknya kapal penduduk dan kapal di sekitar lokasi yang turun tangan membantu penyelamatan.
“Evakuasi ada kapal penduduk, ada juga kapal KM Perindo Maju 66, dan kapal-kapal lain membantu. Kapal juga saat ini sudah berhasil dipadamkan, akan tetapi statusnya belum aman. Butuh satu hari untuk pendinginan untuk selanjutnya kapal ditarik. Kapal tidak tenggelam dan masih bisa diselamatkan,” katanya.
Riwayat KM Karya Indah
Pada kesempatan itu, Affan juga bercerita kalau KM Karya Indah merupakan kapal tergolong muda, keluaran 2009. Kapal itu juga tercatat baru saja mengalami pemeliharaan alias docking pada akhir 2020 lalu.
“Cuaca juga bagus saat kejadian,” katanya.
Adapun kejadian ini pertama kali dia terima dari posko KSOP Sanana. Warga juga berbondong-bondong memberikan laporan terkait kejadian terbakarnya kapal Karya Indah. Sehingga tindakan cepat kemudian dilakukan untuk melakukan penyelamatan.
“Korban tidak ada yang luka sampai semua dibawa ke rumah sakit,” katanya.
Keterangan lain kemudian disampaikan Kepala Basarnas Ternate, Muhamad Arafah. Menurut dia, semua penumpang terdiri 181 penumpang termasuk 14 ABK telah berhasil dievakuasi. Semuanya saat ini telah dievakuasi ke Desa Waitu untuk selanjutnya dibawa ke Pelabuhan Sanana.
“Jumlah penumpang 181 orang. Korban luka belum ada, kami terus melakukan pengecekan, semua berhasil dievakuasi. Kondisi penumpang sehat, walau semua kini dibawa ke puskesmas di Desa Waitu, dan Pelabuhan Sanana,” katanya.
Siagaonline