TRANSFORMASINEWS,MARTAPURA – Satuan Narkoba Polres OKUT berhasil mengungkap peredaran narkoba jenis sabu-sabu seberat 22.96 gram senilai Rp40 juta. Penangkapan terhadap Firdaus (30), warga Sungai Tuha, Martapura pada, Senin (30/9) sekitar pukul 20.30 WIB setelah polisi berhasil menjebak pelaku dengan pura-pura menjadi konsumen.
“Tersangka memang menjadi incaran polisi. Selain sabu-sabu yang sebanyak tiga kantong dan masih berbentuk bongkahan Kristal yang berhasil kita sita. Kita juga mendapatkan pisau milik pelaku,” ujar Kapolres OKUT, AKBP Hengky Widjaya melalui Kasat NArkoba IPTU Liswan Nurhapis, SH,Rabu (1/10/2014).
Usai menangkap Firdaus, polisi mencoba menangkap S yang merupakan warga OKI tempat Firdaus mendapatkan barang haram tersebut. “Dari nyanyian tersangka anggota kita langsung bergerak. Hanya saja ketika hendak ditangkap S sudah kabur,” katanya.
“Kita akan terus mengungkap peredaran narkoba dikabupaten ini. Terlebih jaringan para pemain ini sudah lintas kabupaten bahkan provinsi,” terangnya.
Firdaus sendiri saat diwawancarai membantah jika dirinya merupakan bandar, dirinya hanyalah pengedar biasa yang mencari keuntungan dari hasil penjualan. “Aku baru dua kali jual sabu ini. Barang ini aku dapatkan dari kawan yang di OKI,” ucapnya berkilah.
Sebelumnya, Sat Narkoba juga berhasil menangkap lima tersangka lainnya ditempat berbeda. Pada 15 September 2014 sekitar pukul 22.00 WIB di Desa Rantau Jaya, Kecamatan Belitang Madang Raya polisi berhasil menangkap Oni (27), Candra (26) dan Iskandar (37).
“Ketiganya merupakan warga Gumawang, Belitang yang kedapatan tengah memakai sabu dirumah kontrakan. Dari tangan pelaku polisi berhasil menyita narkoba jenis sabu paket hemat seharga Rp200 ribu,” terang Kasat.
Kemudian pada 17 September sekitar pukul 23.00 WIB polisi juga berhasil menangkap Yanto (36) dan Muslimin (37), warga lengot tengah menggunakan Sabu dirumah Yanto. Dari tangan keduanya polisi juga menyita barang bukti (BB) berupa sabu paket hemat senilai Rp200 ribu.
“Dari tersangka yang ditangkap ini akan terus kita kembangkan. Karena tidak menutup kemungkinan meski hanya sebagai pemakai mereka mendapat suplai dari Bandar besar yang merupakan jaringan dari daerah lain,” tandasnya. (Yan Timur)