Kementrian PURR Tetap Lanjutkan Pembangunan Jalan Tol
TRANSFORMASINEWS.COM, JAKARTA – PANDEMI covid-19 tidak menghalangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk terus melanjutkan pengerjaan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), terutama jalan tol. Sedikitnya ada 64 PSN yang dikerjakan sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 56/2018 tentang Perubahan Kedua atas Perpres 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian menjelaskan, dari 64 PSN tersebut 14 ruas tol sudah beroperasi penuh, 10 ruas beroperasi sebagian, 26 ruas dalam pengerjaan fisik berupa konstruksi atau pengadaan lahan, dan 14 ruas masih tahap perencanaan. “Dari 14 ruas ini, satu ruas akan keluar dari PSN, yaitu Palembang-Tanjung Api Api,” ucapnya dalam virtual conference, pada Selasa (20/10).
Menurut Hedy, banyak pertimbangan yang mengharuskan pembangunan jalan Tol Palembang-Tanjung Api-Api ditunda sementara. Pasalnya pembangunan ruas tol ini adalah untuk menghubungkan pelabuhan yang ada dengan sentra ekonomi di wilayah tersebut, namun pembangunan pelabuhan tersebut oleh Kemenhub masih belum jelas waktu pelaksanaannya. Sehingga, pembangunan tol pun ditunda untuk sementara waktu.
“Mengingat anggaran pembangunannya pun tidak sedikit. Konstruksi bangunan butuh 60 kilometer dan rencanannya dibangun dengan konstruksi elevated,” jelas dia.
Selain itu, Hedi mengatakan, ada sembilan proyek jalan tol tambahan yang tengah diusulkan masuk ke dalam daftar PSN, yaitu empat ruas penambahan lingkup PSN sebelumnya, dan lima usulan ruas baru. “Ke depan, kita pun ada usulan-usulan PSN baru yang sedang dalam proses,” terangnya.
Data Kementerian PUPR menyebutkan empat jalan tol yang bakal ditambahkan dalam lingkup PSN lama antara lain, ruas Ngawi-Kertosono-Kediri, Bogor Outer Ring Road (BORR), Depok-Antasari, Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo. Sedangkan lima jalan tol baru yang diajukan sebagai PSN di antaranya, ruas Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, akses Pelabuhan Patimban, Semarang Harbour Toll Road, Maros-Sungguminasa-Takalar, dan Samarinda-Bontang.
“Ini mungkin sesuai dinamika yang ada, detil usulan ini ada kemungkinan bertambah,” lanjutnya. Lokasi-lokasi usulan tambahan memang sudah sejak lama direncanakan. Namun, baru kali ini masuk dalam usulan.
“Sudah lama direncanakan, namun baru diinisiasi masuk perencanaan tahun depan. Seperti misalnya Solo-Yogya-Kulonprogo, Samarinda-Bontang,” ungkap dia.
Lebih lanjut, Hedy pun mengatakan, untuk target jangka menengah Kementerian PUPR menargetkan menyelesaikan 2.724 km jalan tol baru di seluruh Indonesia hingga 2024.
Dengan begitu, total ruas tol di Tanah Air akan mencapai panjang 4.817 km. “Sejauh ini kita sampai akhir 2019 beroperasi 2.093 km jalan tol. Sampai saat ini (Oktober 2020) total 2.303,8 km. Target kita di akhir 2024 adalah 4.817 km jalan tol,” kata Hedy.
Segera beroperasi Ia juga menyebut ada 11 ruas jalan tol yang akan dioperasikan sampai akhir 2020. Kesebelas ruas tersebut ditargetkan selesai konstruksi pada Oktober hingga Desember 2020.
Kesebelas ruas jalan tol tersebut ialah, pertama Cimanggis-Cibitung Seksi 1A yang rencananya selesai konstruksi pada minggu ketiga Oktober 2020 dengan panjang 3,7 kilometer (km).
Kedua, Ujung Pandang Seksi 3 (AP Pettarani) selesai pada minggu ketiga Oktober 2020 sepanjang 4,30 km.
Ketiga, ruas Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 1,2 dan 3, selesai pada minggu ke-4 Oktober 2020 sepanjang 29 km.
Keempat, ruas Balikpapan-Samarinda Seksi 1 selesai pada November 2020 sepanjang 22 km, serta Balikpapan-Samarinda Seksi 5 selesai konstruksi pada April 2021 sepanjang 11 km.
Kelima, Cinere-Serpong-Seksi 1 selesai konstruksi pada November 2020 sepanjang 6,5 km.
Keenam, Bogor Ring Road Seksi 3A selesai konstruksi pada Desember 2020 sepanjang 3 km. Ketujuh, Kayuagung-Palembang-Betung Seksi 1, Tahap 1B (Jakabaring-SS Kramasan) selesai konstruksi pada Desember 2020 sepanjang 9 km.
Kedelapan, ruas Cibitung-Cilincing Seksi 1 (Cibitung-Gabus Indah) selesai konstruksi pada Desember 2020 dengan panjang 13,52 km.
Kesembilan, Cengkareng-Kunciran selesai konstruksi pada Desember 2020 sepanjang 14,19 km.
Kesepuluh, ruas Medan-Binjai Seksi 1 Segmen 1B sampai 1D selesai Desember 2020 sepanjang 3,52 km.
Terakhir, ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi 1 dan 2A selesai konstruksinya pada Desember 2020 sepanjang 5,71 km.
Target ultimate Selain target jangka menengah, ia mengaku, Ditjen Binamarga pun telah memasukan sejumlah program-program ultimate target jangka panjang. Terutama dalam hal menurunkan waktu tempuh perjalanan (travel time) sehingga biaya logistik pun ikut tereduksi. “Tentunya ini bergantung pada kompetitif ja ringan jalan untuk mendukung sistem logistik,” kata dia.
Saat ini, travel time yang berada dikisaran 2,4 jam per 100 kilometer. Tentunya ini masih kalah dibanding dengan negara tetangga lainnya. Dengan dibangunnya ruas tol di seluruh Nusantara mencapai 4.817 km diharapkan travel time ikut tereduksi. “Kita harapkan di akhir 2024 travel time kita bisa kita reduksi sekitar 1,9-2,1 jam per 100 km,” kata Hedy.
Hedy menyatakan, penurunan waktu tempuh perjalanan memang menjadi tujuan jangka panjang pemerintah. Karena akan mempermudah rantai pasok hingga mengurangi ongkos logistik yang saat ini masih tinggi. “Tapi tentu saja ini bersifat dinamis tergantung dengan perkembangan jaringan jalan. Traffic tentunya akan berubah,” imbuh dia.
Target jangka panjang, pemerintah ingin waktu tempuh jalan tol bisa tereduksi hingga 1,5 jam per 100 km. Rencana itu bisa tercapai jika total panjang jalan tol di Indonesia mencapai 19 ribu km. “Dalam jangka panjang, target kita adalah di 1,5 jam per 100 km. Strategi untuk mencapai itu adalah salah satunya dengan menjadikan jalan bebas hambatan sebagai backbone, karena jalan bebas hambatan ini menjadikan travel time direduksi cukup signifikan,” tuturnya.
Dukung destinasi wisata Selain itu, pemerintah pun terus meningkatkan konektivitas lingkar Morotai, Maluku Utara, dalam rangka mendukung layanan destinasi pariwisata. Peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan tersebut untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan wisatawan menuju lokasi-lokasi wisata di Pulau Morotai.
“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata,” lanjut Hedy.
Penanganan Ruas Jalan Lingkar Morotai yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga terbagi dalam delapan paket pekerjaan yaitu, paket pembangunan jalan Sofi-Wayabula 1 sepanjang 3,5 km dengan anggaran sebesar Rp.38,9 miliar telah terkontrak pada 13 Oktober 2020 dan ditargetkan selesai pada Oktober 2022.
Paket preservasi ruas jalan BTS Kota Daruba-Deo/Sangowo-Bere Bere-Sofi-Daruba-Wayabula sepanjang 185,71 Km dengan anggaran sebesar Rp.15 miliar dengan progres mencapai 81% dan ditargetkan selesai Desember 2020.
Selanjutnya, terdapat enam paket pembangunan dan penggantian jembatan dengan biaya sebesar Rp.430,88 miliar terdiri dari paket pembangunan jembatan Sofi-Waya bula 1 sepanjang 92 meter dengan anggaran sebesar Rp.23 miliar dan progresnya mencapai 90,5% ditargetkan selesai Maret 2021.
Paket pembangunan Sofi-Wayabula 2 sepanjang 111 meter dengan anggaran Rp.27,9 miliar dan progresnya mencapai 78,5% ditargetkan selesai Februari 2021. Selanjutnya, paket pembangunan jembatan Sofi-Wayabula 3 sepanjang 63 meter dengan anggaran sebesar Rp.17 miliar dan progresnya mencapai 97,7% ditargetkan selesai Februari 2021.
Paket pembangunan Jembatan Ake Godoa Lamo sepanjang 82,9 meter dengan anggaran Rp.30 miliar progresnya mencapai 93,5% ditargetkan selesai Februari 2021. Kemudian paket pembangunan Jembatan Ake Cio Dalem sepanjang 60 meter dengan anggaran sebesar Rp.27,1 miliar progresnya mencapai 92,7% ditargetkan selesai Februari 2021.
Terakhir paket penggantian jembatan di Pulau Morotai sepanjang 21,6 meter dengan anggaran Rp. 8,7 miliar progresnya telah mencapai 100%. (Gan/S1-25)
Berita tersebut sudah dipublikasikan oleh: https://mediaindonesia.com/read/detail/355753-kementerian-pupr-tetap-lanjutkan-pembangunan-jalan-tol