Percha dan Helmi Akui Keunggulan Lawan

Keterangan foto: Cabup – cawabup OI, Ofi dan Ilyas, terlihat gembira didampingi H Mawardi Yahya, setelah melihat hasil quick count yang menyatakan keduanya unggul sementara dalam Pilkada. ( Foto Usuluddin/Palembang pos)

TRANSFORMASINEWS, BATURAJA – Dari hasil quick count Lembaga Survei Charta Politika, untuk Pilkada di Kabupaten OKU, menyatakan pasangan calon (Paslon) nomor urut satu (H Kuryana Azis – Johan Anuar), unggul dari pasangan nomor urut dua (Percha Leanpuri – Nasir Agun). Dimana, pasangan Kuryana – Johan yang menyebut sebagai tim Bekerja, unggul dengan perolehan suara sementara sebanyak 61,69 persen. Sedangkan untuk pasangan Percha – Nasir, yang dinamakan Percha Nian, mendapat suara sementara sebanyak 38,31 persen.

Sementara untuk Pilkada di Kabupaten Ogan Ilir (OI), paslon nomor urut 2 AW Nofiadi Mawardi (Ofi) – H Ilyas Panji Alam, unggul sementara dengan meraih angka kisaran 60,74 persen. Kemudian, Helmi Yahya – Muchendi atau paslon nomor urut 1 meraih 50,95 persen, serta paslon nomor urut 3 H Sobli – Taufik Toha, mendapat angka 8,98 persen.

Dengan kemenangan sementara itu, paslon Pilkada di Kabupaten OKU Kuryana – Johan, meminta kepada masyarakat OKU, terutama tim pemenangan, pendukung dan simpatisan untuk tetap tenang, dan jangan euforia. Itu disampaikan Kuryana saat ditemui di kediamannya, Rabu sore (09/12).

“Ini masih hasil sementara, kita jangan berpuas diri dulu. Karena, hasil final masih butuh proses panjang, dan menunggu diumumkan oleh KPU. Sabar saja menunggu, dan tetap jaga kondusifitas keamanan di daerah ini,” ujar Kuryana.
Sementara, Johan Anuar juga berharap OKU kondusif. Ia mengimbau kepada massa pendukung, agar menjaga keamanan dan kondusifitas daerah ini. Dirinya juga belum berbicara banyak menyangkut kemenangan yang diraih hasil penghitungan cepat Charta Politika.

“Kita semua pasti mengharapkan hasil maksimal, namun kita harus tetap tenang, jangan euforia,” ucapnya. Di TPS 2 Kelurahan Baturaja Lama, tempat Johan mencoblos, nomor urut 1 menang mutlak dengan perolehan suara 376, sedangkan nomor urut 2 hanya memperoleh 4 suara.

Johan juga mengimbau kepada warga OKU, untuk tidak terprovokasi dengan aksi oknum yang bisa menimbulkan kerusuhan. Justru ia menyarankan, apabila ada ulah oknum demikian itu, supaya dilaporkan kepada pihak berwenang atau aparat keamanan. “Kalau ada provokatif langsung laporkan ke pihak berwenang. Kita harus taat hukum, dan ikuti proses sesuai dengan yang sudah ditetapkan,” imbuhnya.

Sementara, Analis Politik Lembaga Survei Charta Politika Rio Andre, saat dijumpai usai perhitungan cepat menyatakan, dari 714 tempat pemungutan Suata (TPS), pihaknya menempatkan 200 petugas. Dengan demikian, sampling yang diambil untuk survei hasil perhitungan cepat ini berjumlah 200 sampel.

“Margin error sebesar 1%, dan kita pastikan pasangan Kuryana Azis-Johan Anuar ini menang, dengan persentase 61,69%, sedangkan Percha Leanpuri-Nasir Agun dapat 38,31%,” tuturnya. Dirinya menambahkan, untuk pengambilan sampel, pihaknya menggunakan sistem acak. Jumlah TPS sampel di setiap kecamatan pun berbeda.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin, bersama Ketua DPRD Sumsel M Giri Ramanda N Kiemas, Pandam II/Sriwijaya Mayjend TNI Purwadi Mukson, dan Wakapolda Sumsel Brigjend Pol Syaiful Zachri, langsung melakukan monitoring pelaksanaan pilkada serantak di Sumsel. Dari hasil pantauannya, ia mengatakan pelaksanaan pilkada sudah berjalan baik. “Saya sangat senang melihat proses demokrasi yang baik ini semoga menghasilkan yang baik pula,” jelasnya.

Mantan Bupati Muba itu menegaskan kepada semua pihak untuk menghormati apapun hasil pemilu tersebut. Ia juga mengajak, untuk mendukung siapapun yang menjadi pemenang, hormati hasil dari pilkada. Sebab, lanjut Alex, apapun hasilnya itu merupakan pilihan dari rakyat. “Ini hasil pilihan rakyat, dan prosesnya tentu sesuai aturan yang berlaku,” kata dia.

Sementara itu, PJ Bupati OKU Maulan Aklil mengatakan, hari pencoblosan merupakan titik klimaks dari proses pelaksanaan pilkada, maka semua pihak harus menghormati apapun pilihan rakyat. Ia juga menyatakan, kalau siap bertarung dalam pilkada harus siap menang siap kalah.

“Kondisi OKU sendiri sangat kondusif, tidak ada suatu dan lain hal yang mengganggu jalannya Pilkada. Kalau setelah pilkada ada sedikit gejolak atau bahkan tekanan itu wajarlah, tapi semuanya tetap dimonitor,” pungkasnya.

Terpisah, meskipun hasil penghitungan suara belum final, paslon Percha – Nasir, sudah mengakui keunggulan raihan suara sementara rivalnya yakni paslon Kuryana – Johan. Diketahui baik itu melalui quick count maupun real count yang ada, raihan suara pasangan Bekerja unggul dikisaran 60 : 40 persen dari pasangan Percha Nian.

Hasil itu pun kurang lebih sama dengan hitungan tim Percha Nian melalui quick count dan real count mereka sendiri, kurang lebih perbandingannya dikisaran 60 : 40 persen. “Setelah melihat hasil quick count dan real count, kita menerima apa yang menjadi keputusan masyarakat OKU,” ujar Ketua Tim Pemenangan Percha Nian H Noversa, didampingi Sekretarisnya A Edison, dan politisi PKS Eko Sungkono Patra, dalam keterangan resminya di rumah aspirasi kemarin sore (9/12).

Tak banyak cakap dan meski dengan suasana sedih, Paslon Percha Nian, kata dia, dengan berbesar hati mengucapkan selamat atas kemenangan pasangan Bekerja pada pesta demokrasi tahun ini.

“Selamat pada Paslon 1 (Bekerja). Dari hasil itu kita juga mengakui keputusan rakyat OKU. Sekali lagi, baik ibu Percha maupun Pak H Nasir mengucapkan selamat,” imbuhnya.

Dikesempatan itu, pihaknya tak lupa mengucapkan terima kasih pada pendukung Percha Nian beserta tim dan pihaknya juga  tetap menunggu mekanisme dari KPU setempat.

Tetap Tunggu Hasil Penghitungan KPU

Di sisi lain, melihat hasil quick count terpaut jauh tersebut, paslon Bupati OI Helmi Yahya – Muchendi, terlihat pesimis untuk meraih kemenangan, menyusul ketertinggalan tersebut. Dihadapan pendukungnya, Helmi juga berjiwa besar, dan menerima hasil perolehan suara sementara itu.

“Saya bersama Muchendi mengucapkan selamat kepada paslon  Ofi-Ilyas, yang  lebih unggul dalam perolehan suara sementara hasil quick count ini. Tapi kita tetap menunggu hasil real count atau penghitungan dari KPU,” ujar Helmi. Atas jiwa besarnya ini membuat para pendukungnya berurai air mata, sambil berpelukan di posko mereka di Inderalaya.

Helmi juga dalam pertemuan dengan wartawan, siap membantu Bupati Ogan Ilir terpilih nanti. “Kalau memang diminta, saya siap menyumbangkan pemikiran untuk memajukan Ogan Ilir ke depan,” kata si-raja kuis di Jakarta ini.

Sementara suasana di posko pasangan Ofi-Ilyas di Inderalaya, terlihat sangat ramai dikunjungi para pendukungnya. Para kader partai pendukung dan masyarakat Ogan Ilir pada umumnya.

Bahkan mantan Bupati OI dua periode H Mawardi Yahya, sekaligus ayahnya Nofiadi tak henti-hentinya menerima ucapan selamat.
Sementara Ofi sendiri sempat memeluk Ayahnya H Mawardi, dan Ibu Hj Fauziah, begitu menyaksikan perolehan quick count hasil penghitungan suara sementara lebih unggul. Tangis haru dan bahagia pun pecah dari pendukung Ofi-Ilyas  sangat menyaksikan anak beranak itu saling berpelukan.

Sedang Ofi sendiri juga terlihat senang, namun tidak berpuas diri, karena hasil perolehan suara quick count itu belum final. “Hasil quick count ini masih bersifat sementara, artinya untuk finalnya masih menunggu keputusan KPU. Tapi memang hasil quick count ini, paslon nomor urut 2 lebih unggul,” kata Ofi.

Dalam pernyataannya Ofi juga tetap mengharapkan bantuan pemikiran untuk memajukan Ogan Ilir ke depan, baik kepada paslon nomor urut 1 maupun paslon nomor urut 3. “Mereka semua sahabat kita, dan saya lihat mempunyai pemikiran positif dalam memajukan OI ke depan. Sebab itu saya sangat mengharapkan bantuannya nanti,” harap Ofi.

Sementara dari hasil penghitungan sementara dari PPK di 16 kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir, paslon Ofi-Ilyas unggul di 11 Kecamatan. Sementara Paslon Helmi-Muchendi hanya 5 kecamatan, yakni di Kecamatan Muara Kuang, Payaraman, Tanjung Batu, Kandis dan Sungai Pinang.

Sementara itu, kendati sudah berjuang maksimal, namun harapan paslon H Sobli Rozali-Taufik Toha untuk meraih kemenangan pada Pilkada serentak di Kabupaten OI, kelihatannya sangat berat.

Buktinya saja, di TPS 2 tempat Sobli dan istrinya mencoblos di Kelurahan Inderalaya Indah, Kecamatan Inderalaya, hanya menang tipis.

Dari 256  jumlah suara sah, pasangan nomor 3 dari independen ini hanya meraih 94 suara. Sementara paslon nomor urut 1 Helmi Yahya-Muchendi meraih 75 suara, dan paslon nomor urut 2  AW Nofiadi-Ilyas Panji Alam meraih 87 suara.

Sementara di 6 TPS lainnya di Kelurahan yang sama, paslon Sobli-Taufik justru anjlok alias tidak ada yang menang. Dari pemantauan, sebelum menuju ke TPS Sobli – Taufik beserta keluarga, dan pendukungnya, berdoa bersama dan membaca surat yasin di kediamannya, Perumahan Persada Inderalaya.

Kemudian usai mencoblos, Sobli didampingi Taufik optimis dapat memenangkan pilkada Ini. “Yang penting kita sudah berusaha dan Berdoa, tinggal nunggu hasilnya,” ujar putra Ulak Kerbau, Kecamatan Inderalaya Selatan ini.

Sobli juga mengaku telah melakukan umroh ke Mekkah. “Disana kami memanjatkan doa diantaranya di Multazam dan sebagainya. Harapan saya, kabupaten yang kita cintai ini berjalan dengan lancer, dan tidak halangan apapun memasuki Pilkada ini,” ujarnya.

Saat disinggung menang kalah dalam pemilukada ini, Sobli tidak mempersoalkannya. “Saya siap menang dan kalah, karena segala upaya sudah kami lakukan, mulai dari sosialisasi, berdoa, dan sebagainya. Kami berserah diri pada Allah SWT,” pungkasnya.

Sumber: Palpos/Len/Din

Editor: A.Aroni

Posted by:Amrizal Aroni

Leave a Reply

Your email address will not be published.