Perbaikan Jalan Karim Kadir Gandus Diduga Catut Anggaran DAK Proyek Lain

jalan-gandus
FOTO ALL DOK: TRANSFORMASINEWS.COM/BONI BELITONG

TRANSFORMASINEWS.COM, PALEMBANG. Adnya pengerjaan kembali jalan karim kadir di penghujung tahun 2016 ini sepertinya menjadi tanda tanya besar,karena dalam pengerjaan jalan tersebut terlihat sangat lah tertutup tidak ada sedikitpun info yang harus di berikan kepada masyarakat terkait asal usul pelaku dan anggaran terkait pengerjaan kembali jalan karim kadir.

Rasa ucapan terima kasih masyarakat Gandus tidak bisa terbendungkan adanya perbaikan kembali jalan karim kadir yang di duga merupakan salah satu proyek multi years menutupi kegagalan konstruksi pekerjaan tahun 2015 .

Pada penghujung tahun 2015 pemerintah kota Palembang melalui dinas PU BM dan PSDA Kota Palembang telah melakukan perbaikan jalan karim kadir ini dengan nilai anggaran sebesari Rp.2,9 M, tapi sangat di sayangkan hasil pekerjaannya hanya bertahan hanya beberapa bulan sudah terlihat hancur lebur dikarenakan tipisnya pengaspalan yang telah di berikan,sehingga di senyalir merupakan wujud pekerjaan beraroma darurat kerja belaka.

Terkait dari kegagalan dan raport merah pekerjaan tahun 2015 tersebut telah membuat seluruh masyarakat Gandus kecewa,karena yang baru di perbaiki dengan uang milyaran begitu cepat rusak dan hancur lebur seperti kubangan kerbau .

Adanya kerusakan itu sudah beberapa kali di pertanyakan,namun tidak ada satu pun sanksi hukum dan audit negara yang menyatakan kebobrokan dari pengerjaan jalan kadir di tahun 2015 tersebut. Untuk menutupi dari kegagalan itu, genab satu tahun pengerjaan jalan tersebut sebelumnya, dipenghujung tahun 2016 kembali di perbaiki, tapi sangat di sayangkan dalam pengerjaannya terkesan tertutup dan tak jelas, karena terkesan merupakan upaya menutupi kesalahan dari pekerjaan tahun sebelumnya.

jalan-gangus2Menurut pihak Lsm Bareta Indonesia perwakilan prov sumsel mengatakan” ini sangat aneh sebenarnya,sebelumnya telah kita pertanyakan kepada dinas terkait masalah pengerjaan jalan karim kadir di penghujung tahun 2016 ini,namun tetap saja bisu dan tuli terhadap suara publik “katanya  “sebenarnya wajar saja kita sebagai rakyat untuk bertanya ,karena itukan milik negara, bukan milik kantong pribadi mereka dan jelas sudah diatur dalam uu apapun persoalan yang menyangkut untuk rakyat apabila ada penyimpangan atau dianggap salah, tapi nyatanya itu tidak pernah di indahkan oleh mereka”pungkasnya.

Kemudian Bareta melanjutkan” perihal jalan karim kadir ini yang baru di kerjakan di penghujung tahun 2016 sungguhlah menjadi tanda tanya yang besar, berdasarkan investigasi lembaga kami lakukan, di duga pengerjaan di tahun ini merupakan upaya menutupi borok pekerjaan tahun 2015 dengan mencatut anggaran DAK untuk proyek jalan Sakyakirti dan PDAM tahun 2016, di samping itu di duga fiktifnya pengerjaan jalan PDAM yang panjang 200 M di alihkan ke bagian jalan Karim kadir yang konstruksinya patah serta persimpangan suak bujang Al quran raksasa sepanjang lebih kurang 50 meter, ’tutur pihak Bareta Indoensia . 

jalan-gangus1Selanjutnya dalam keterangannya Pihak Bareta mengatakan adanya pengerjaan tiga titik diluar dari pengerjaan yang di duga merupakan pengalihan dari jalan PDAM itu, menjadi tanda tanya besar,karena di senyalir gunakan anggaran yang tak jelas di samping tidak adanya papan proyek yang menyatakan ada pengerjaan perbaikan jalan karim kadir untuk masyarakat tahun 2016, dalam hal ini jelas pihak PU BM dan PSDA Kota Palembang tidak mengindahkan peraturan yang telah di tetapkan dengan melakukan pekerjaan tanpa tender dan anggaran yang jelas demi menutupi kegagalan pekerjaan mereka sebelumnya alias dana DAK tutupi dosa proyek APBD ” tukas Lsm Bareta Indonesia.

 “ atas temuan ini kita dari Bareta akan menindaklanjuti ke LKPP pusat atas adanya pelanggaran tersebut,karena dalam temuan ini di senyalir adanya konsfirasi yang telah di lakukan atas penggunaan dana DAK dari proyek lain, sehingga mengurangi volume kerja dari proyek yang semestinya telah terdaftar dalam tender DAK 2016 tersebut,” ungkap aktivis Bareta Indonesia.

Laporan:  Boni Belitong

Editor: Amrizal Aroni

Posted by: Admin Transformasinews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.