Merbabu Simpan Gas Vulkanik

YOGYAKARTA –Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencana an Geologi (BPPTKG) Yogyakarta me nya takan, Gunung Merbabu masih mem – punyai manifestasi panas dan fu marol atau lubang tempat keluarnya gas vulkanik.

Sampai saat ini dari kawah Mer – babu masih keluar gas vulkanik dengan skala yang kecil yang do – minan bercampur air. “Di seki tar puncak Merbabu sampai se ka – rang sering tercium bau be le rang. Tapi skalanya sangat kecil dibandingkan gunung api aktif lain nya. Baunya (gas vulkanik) tidak pekat seperti bau belerang di Kawah Gunung Ijen di Jawa Ti mur,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Subandriyo ke ma rin.

Terkait adanya gempa dan suara dentuman di Gunung Mer – babu, Senin (17/2), menu rut Subandriyo merupakan gem p a tektonik lokal. Namun karena pusat gempa berada di darat dan dangkal atau kurang dari ke da – lam an 10 kilometer, warga seki – tar lokasi pusat gem pa sangat merasakan getarannya dan menimbulkan keru sakan terhadap rumah-rumahpen duduk. “Gem – pakemarin bukan akti vi tas vul – kanik Merbabu,” ujarnya.

Jika Gunung Merbabu me – nunjukkan peningkatan akti vi – tasnya akan terekam oleh alat seismograf yang dipasang di kawasan Gunung Merapi, sebe – lah selatan Merbabu. Sejauh ini seismograf di Merapi tidak merekam adanya aktivitas vulkanik Merbabu saat terjadi gempa. “Alat kami tidak men de – teksi. Bahkan, aktivitas Merapi juga aktif normal, tidak ter pe – ngaruh dengan gunung api lain yang berstatus awas,” papar Subandriyo.

BMKG Jamin Tak Ada Gempa Susulan

Tim Badan Meteorologi Kli – matologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta juga melakukan penelitian dan pemantauan dam – pak gempa bumi di lereng Gu – nung Merbabu di Desa Su mo – gawe, Getasan, Kabupaten Se – marang kemarin. Penelitian dilakukan untuk mengetahui lokasi pusat gempa dan kekuatan gempa yang ter – jadi pada Senin (17/2) sekitar pu kul 06.01 WIB.

Dari hasil pe – nelitian disimpulkan, jenis gem pa yang merusak puluhan rumah warga Dusun Piji dan Krajan, Desa Sumogawe ini ada – lah tektonik dan kekuatan kecil. Gempa ini tidak berpengaruh pada aktivitas Gunung Mer ba – bu dan menjamin tidak ada gempa susulan. Kepala BMKG Yogyakarta Bambang Suryo Santoso men – jelaskan, gempa berkekuatan 2,7 skala Richter(SR) itumeru pakan gempa tektonik berkekuat an kecil dan tidak akan ber pe nga – ruh pada aktivitas Gun ung Mer – babu. “Kami pastikan tidak ada gempa susulan,” ucap nya.

Gempa di lereng Gunung Merbabu tidak ada kaitannya dengan meletusnya Gunung Ke – lud, Blitar, Jawa Timur dan gem – pa bumi di Kebumen. “Gem pa ini murni disebabkan adanya pergerakan lempengan bumi di sekitar lereng Gunung Mer ba – bu,” ujarnya. Sementara itu, situasi di Desa Sumogawe sudah kon du – sif setelah mendapat penje las – an mengenai kepastian jenis gem pa dari pihak BMKG Yogyakarta

Warga sudah tenang dan merasa tidak yakin tidak akan ada gempa susulan. “Sejak terjadi gempa (Senin 17/2) pagi hingga saat ini (ke – marin) tidak ada gempa su – sulan. Dan kami sudah merasa ayem,” kata Suwarji, 51, warga Dusun Krajan, Desa Sumogawe. Wakil Bupati Semarang Warnadi mengungkapkan, Pem kab Semarang belum ada rencana merelokasi warga ke tempat lain yang lebih aman.

Selain meru – pakan kejadian pertama, untuk relokasi harus dikaji secara men dalam kondisi geografis, termasuk perlunya mendapat persetujuan dari warga. “Nanti akan dilihat dulu apakah masih bisa dipertahankan atau tidak. Jika harus dipindah itu kan harus dikaji,” katanya.

Dengan pertimbangan ter – se but, pihaknya juga merasa belum perlu mengevakuasi warga ke lokasi pengungsian atau tem – pat lain yang tidak terdampak gempa. (koransindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published.